Sabtu, 24 Januari 2015

Tausiyah Habibana Idrus bin Muhammad Al Aydrus Safari Dakwah Kediaman Bapak Mulyani Desa Kluwut, Wonorejo - Pasuruan, Sabtu 17 Januari 2015


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..








Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan kepada kita segala kenikmatanNya hingga kita berkumpul disalah satu tempat yang disebutkan nama baginda nabi kita Muhammad saw.
Mudah-mudahan dengan kita hadirnya di majelis ini kita menjadi hamba-hamba atau manusia-manusia yang selalu diberikan rasa cinta kita terhadap baginda nabi kita Muhammad saw.
Hadirin dan hadirat tamu-tamu baginda nabi kita Muhammad saw yang mudah-mudahan selalu muliakan oleh Allah swt khususnya yang tinggal di desa Kluwut ini semuanya adalah taufik dari Allah swt. Jikalau manusia tersebut sudah diberikan taufik oleh Allah swt maka hamba tersebut selalu digiring oleh Allah swt untuk selalu menjalankan daripada ibadah yang sudah diwajibkan oleh Allah swt. Apalagi sebentar lagi kita akan berpisah daripada bulan Rabiulawwal bulannya baginda nabi kita Muhammad saw mudah-mudahan dengan berpisahnya kita dengan bulan Rabiulawwal tersebut semangat kita untuk mengadakan acara seperti ini untuk memperingati daripada hari lahirnya Rasulullah saw itu tidak dkhususkan hanya di bulan maulid saja. Bahkan kita dianjurkan setiap hari, setiap waktupun kita senang dengan acara-acara yang selalu membuat diri kita semakin cinta kepada Rasulullah saw.
Maka sedikit saya akan menterjemahkan daripada pembacaan maulid yang telah kita baca tadi dan mudah-mudahan akan banyak manfaatnya bagi mereka yang menerima nasehat tersebut. Kita ini diperingatkan oleh Allah swt untuk saling menasehati, untuk saling mengingatkan diantara kita satu sama yang lain.
“ingatkanlah karena dengan peringatan tersebut akan membuat manfaat tersendiri khusus kepada orang yang mukmin tersebut”
Harus saling mengingatkan, kata Rasulullah saw :
“addin (agama) itu adalah nasehat”
Orang tua menasehati kepada anaknya, anaknya pun juga mengingatkan kepada orang tuanya. Begitupun kita sebagai orang muslim pun juga saling mengingatkan satu sama yang lain diantara kita sehingga terjalin selalu kekuatan daripada orang-orang muslimin dengan orang-orang muslimah yang lain, satu sama yang lain.
Maka disini untuk mudah-mudahan selalu menambah kecintaan kita terhadap Rasulullah saw, disini saya akan menterjemahkan dengan kemampuan saya yang saya mengerti daripada pembacaan maulid yang kita baca tadi.
Katanya orang desa mana tadi pak? Kluwut tadi “tak kenal maka tak sayang” jadi kita ini harus pengamalan dulu kita kepada siapa? Kepada Rasulullah saw dengan kita tahu daripada sejarah-sejarah biografi darpada baginda nabi kita Muhammad saw. Jangan yang kita tahu hanya biografi atau sejarah orang-orang yang benci terhadap Rasulullah saw.
Makanya orang yang anti maulid, orang yang anti tahlil itu kadang-kadang mentertawakan kita alias di “gudoni” (diledek) kata orang jawa. Ditertawakan kita karena kenapa? Kita ini kadang-kadang membaca maulid tapi tidak membekas dalam diri kita, cinta kita semakin sirna tambah jauh dari baginda nabi kita Muhammad saw. Dan kita keluar daripada majelis ini yang kita inginkan cinta kita bagaimana supaya bertambah terhadap Rasulullah saw. Sehingga bahkan telinga-telinga mereka yang betul-betul mendengarkan cerita Rasulullah dengan betul-betul kerinduan (as-syauq), bahkan disini dikatakan :
“Ilaihi bil idzni waqod naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa…”
“[KepadaNya dengan izin Nya, dan sungguh Beliau (saw) telah menyeru kami. Kami datang kepadamu wahai yang telah menunjuki kami ke jalan yang benar (kami mendatangi panggilanmu wahai Nabi saw), dan yang telah menyeru kami dengan lemah lembut dan bahasa indah]”
Yang mana kita ini diberikan izin oleh Allah swt telinga kita untuk mendengarkan daripada sejarahnya sang Nabi, sejarahnya sang Rasul dan bagi mereka yang sudah diizinkan telinganya untuk mendengarkan daripada syamail Rasul daripada ceritanya Rasulullah saw maka dia akan menyambut :
“labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa”
“[Kami datang kepadamu wahai yang telah menunjuki kami ke jalan yang benar (kami mendatangi panggilanmu wahai Nabi saw), dan yang telah menyeru kami dengan lemah lembut dan bahasa indah]”
Panggilan yang begitu istimewa jikalau anda dipanggil dengan anda menyebut “labbaika, labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa” yaitu kepada nabi kita Muhammad saw biarpun tempatnya jauh karena rindu, “labbaika” kita sambut, siapa yang kita sambut? Yaitu Rasulullah saw, shallu’alannabi Muhammad!
Menyambut apa? menyambut panggilan cinta kita terhadap Rasulullah saw. Jarak tidak mengenal, hujan lanjut, demi siapa? Demi Rasulullah saw.
Hingga Allah pun selalu memuliakan Rasulullah, sampai Allah swt pun telah bershalawat kepada baginda nabi kita Muhammad saw :
“Shollalla’alaikallohu baariukalladzi bikaya musyafa’u khoshonna wahabanaa”
“[Limpahan shalawat padamu dari Allah yang telah menciptakanmu, yang denganmu wahai pembawa syafa’at telah membuat kami terpilih dan terkasihi]” 
Yang telah dikhususkan oleh Allah swt, Allah swt itu telah bershalawat kepada Rasulullah saw maka dikatakan ulama bahwasanya shalawat itu terbagi menjadi 3 bagian :
Bagian pertama kalau didalamnya haqNya Allah,
Bagian ke dua didalam haqnya manusia,
Bagian ke tiga didalam haqnya malaikat.
Definisinya sendiri-sendiri dan beda-beda.

Kalau didalam haqNya Allah swt apa definisi jikalau Allah swt itu bershalawat kepada baginda nabi kita Muhammad saw? Rahmatanlahu, karena Allah swt memberikan rahmat kepada Rasulullah saw. Kalau sudah Allah swt memberikan rahmat kepada baginda nabi kita Muhammad saw maka Allah swt pasti akan memuliakan Rasulullah saw karena sudah terbuka daripada pintu rahmatNya Allah swt, Rahmatanlahu. Pertanyaanya apakah boleh Allah swt bershalawat kepada Rasulullah saw? boleh saja. Bahkan didalam firman Nya sebelum Allah swt menyuruh kepada manusia untuk bershalawat, Allah swt telah memulainya sendiri :
“"Innallaha wa malaikatahu yusholluna 'alan nabi"
“Yusholluna 'alan nabi” ini adalah fi’il mudharib, maksud daripada fi’il mudharib itu telah dikerjakan, atau makna yang ke dua sampai didetik ini pun Allah swt masih mengerjakan shalawat terhadap Rasulullah saw. Jadi bukan didefinisikan “innallaha shalla’ala Muhammadin” tidak, bahkan dikatakan "Innallaha wa malaikatahu yusholluna 'alan nabi". Jadi fi’il mudharib itu pengertianya sudah dikerjakan atau disaat sekarang masih dikerjakan.
Kemudian Allah swt mengatakan :
“Ya ayyuhalladziina amanu shollu 'alaihi wa salamu taslima"
“[wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah engkau dan mengucapkan salamlah engkau kepada Rasulullah saw]”
Pernah diriwayatkan didalam salah satu riwayat ada salah satu sahabat yang bernama Abu Ayyub Al Anshari. Yang mana Abu Ayyub Al Anshari ini adalah termasuk sahabat yang sangat mengidolakan Rasulullah, salah satu sahabat yang cintanya hanya kepada Rasulullah, tidak ada manusia yang lain kecuali Rasulullah yang dicintainya. Hingga cintanya pun melebihi daripada cintanya dia kepada istrinya, melebihi cintanya dia kepada anaknya, melebihi cintanya dengan hartanya, apapun yang dia lakukan harus Rasulullah sudah lakukan. Sulit menjadi orang seperti gitu, itu hanyalah orang-orang yang mendapat peringkat yang begitu khusus terhadap Rasulullah saw. Jadi orang yang mengatakan cinta, sayang itu mudah, gampang. Tapi pengorbananya sangat sulit sekali bilang cinta, cinta, cinta tapi nggak ada pengorbanan, itu bukan cinta namanya. Itu namanya dusta didalam cintanya, bohong didalam mengikrarkan cintanya kepada nabi Muhammad saw. Dipikirkan itu oleh Abu Ayyub Al Anshari itu bagaimana ini Rasulullah, bagaimana itu dipikirkan dari A sampai Z karena kenapa? Sangat cinta terhadap Rasulullah saw.
Kita pun berkumpul disini karena kenapa? Tidak ada misi yang lain kecuali cinta kita terhadap Rasulullah saw.
Apa yang kita punya? apa yang kita banggakan? Amalan-amalan kita kadang-kadang dilakukan kadang-kadang tidak. Ya paling tidak kata orang jawa kita ini ‘nggandol wae’ ibaratnya nebeng kata orang Jakarta, enak. Apalagi ‘nggandolnya’ itu, nebengnya itu sama baginda nabi kita Muhammad saw. Tetapi didalam babnya nebeng itu ada adabnya, kalau sampean nebeng orang naik motor ditunggu jam 5 harus datang, tapi anda datangnya jam 7 berarti ini adabnya tidak sejalan dengan adabnya nebeng.
Siapapun yang mau nebeng terhadap Rasulullah, ibaratnya sekarang ini majelis kita ini nebeng dengan Rasulullah saw yang mana insyaallah jikalau kita mengikuti atau ikut dengan Rasulullah, ikut kendaraanya Rasulullah saw akan mudah jalan kita. Nah kita ini ibaratnya RT nya Rasulullah, jadi RT nya Rasulullah itu enak biarpun anda nggak digaji, kita tidak menerima imbalan tapi imbalan kita apa? paling tidak bisa ikut didalam benderanya Rasulullah saw.
Maka Abu Ayyub Al Anshari ini saking cintanya kepada Rasulullah setelah meninggalnya Rasulullah datang ke kuburanya Rasulullah saw, sowan ke kuburanya Rasulullah saw. Makanya kita ini juga dianjurkan untuk selalu sowan ke kuburan orang tua kita. Jangan dilupakan jikalau orang tuanya sudah meninggal, kakek kita, nenek kita. Jangan ada orang sowan ke wali ini ke wali itu, ke wali songo, ke wali pitu tapi orang tuanya nggak pernah disowani, percuma! padahal orang tuanya itu menjabat 70 wali didalam kewalian. Makanya banyak orang-orang di zaman sekarang ini salah paham dengan dia memperbanyak ziarah ke makamnya orang-orang soleh tetapi keluarganya tidak pernah diziarahi apalagi punya orang tua, ibunya kemudian bapaknya dan lain-lain. Ada dalam hadist nabi kita Muhammad saw yang artinya jikalau ada anak durhaka (di masa hidupnya) dengan kedua orang tuanya (berkata dengan perkataan yang tidak pantas, berlaku dengan perlakuan yang tidak sopan) kemudian dia berziarah ke makam orang tua tersebut, apa kata Rasulullah saw :
“maka anak tersebut akan ditulis oleh Allah menjadi anak yang berbakti dengan kedua orang tuanya”
Berkat apa? berkat berziarah dan mendoakan kedua orang tuanya. Kembali lagi ini Abu Ayyub Al Anshari setiap harinya berziarah ke makamnya Rasulullah saw kalau seandainya dia berziarah ke makamnya Rasulullah saw itu teringat memorinya dia bersama Rasulullah saw meneteskan air mata karena dia selalu mencintai baginda nabi kita Muhammad saw hingga debu-debu makamnya Rasulullah saw itu diciumi oleh beliau. Hingga ada sahabat yang melihat perilaku yang dilakukan oleh beliau hingga mengatakan :
“apa yang engkau lakukan wahai Abu Ayyub”
Maka Abu Ayyub Al Anshari mengatakan :
“sesungguhnya saya mencium tanah ini dan saya mencium daripada debu ini tidak ada dalam diri saya kecuali saya cinta terhadap Rasulullah saw”

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt maka itu manfaatnya Allah swt memberikan shalawat kepada Rasulullah saw sebagai rahmatNya kepada Rasulullah saw sehingga Allah mau nggak mau tetap mengidolakan Rasulullah, mau nggak mau selalu memuji Rasulullah, anda terima apa tidak Allah telah memuji Rasulullah saw.
Diperkataan yang lain (dalam maulid addhiyaullami) beliau Al Habib Umar bin Hafidz bersumpah :
“wallaahima dzukiral habibuladalmuhibba illawaadha waalihaanasywanaa”
“[saya bersumpah jikalau didalam suatu majelis itu disebutkan nama habib (Rasulullah saw) kecuali insyaallah mereka yang mendengarkanya betul-betul akan timbul dalam dirinya itu rasa cinta dan rasa berkorban demi Rasulullah saw”
Jikalau kita menghadiri majelis tetapi rasa cinta kita semakin berkurang, pengorbanan kita semakin berkurang, anda instropeksi diri anda ada apa dengan anda. Pasti disitu ada penyakit-penyakit yang mana menjauhkan diri anda kepada Rasulullah saw.
Kemudian dilanjutkan lagi (didalam maulid adhiyaullami) :
“ainalmuhibbunalladzina’alaihimu badzlunnufusi ma’annafaaisihanaa”
“[dimanakah para pecinta (muhibin) yang mereka itu rela berkorban dengan nyawa dan meremehkan hal-hal yang berharga (yang bersifat duniawi)]”
Kalau sudah orang mengatakan cinta dia itu pasti berani berkorban tenaganya mau, hartanya mau, pikiranya mau semuanya mau demi siapa? Demi baginda nabi kita Muhammad saw, itu muhibin betul-betul namanya.
Pernah ada ulama di Hadramaut itu namanya syekh Hariri, syech Hariri ini bahkan setiap harinya selalu bertemu dengan Rasulullah langsung nggak pakai hijab dan nggak pakai mimpi langsung ketemu dengan Rasulullah saw. Satu amalanya beliau yang mulia yaitu beliau itu muhibin (betul-betul cinta) kepada anak cucunya Rasulullah saw. Biarpun anak cucunya Rasulullah ini kecil kalau sudah menyambut beliau ini merangkak dicium tanganya, dicium keningnya amalanya cuma itu (tentu saja sambil shalatnya diperbaiki, kalau ada orang muhibin tetapi nggak shalat bukan muhibin itu namanya) hingga setiap harinya, setiap waktunya selalu berjumpa dengan Rasulullah saw. Wajahnya bersinar karena betul-betul cinta dengan dzuriyatul Rasul saw, begitu jikalau kita betul-betul cinta dengan Rasulullah saw.
Seberapa besar yang sudah kita korbankan kepada Rasulullah, seberapa besar dibanding dengan sahabat-sahabat Rasulullah dengan para Tabiin, dengan para orang-orang Soleh yang dari segi ibadahnya, segi amalannya, segi sodaqohnya, segi pengorbanannya kepada Rasulullah saw kita jauh seperti langit dan bumi hingga paling tidak kita mendukung dengan majelis-mejelis yang mendekatkan diri kita kepada Rasulullah saw.
Mudah-mudahan ada manfaatnya, mudah-mudahan kita yang hadir di malam ini mudah-mudahan kita termasuk katagori orang-orang yang betul-betul cinta kepada Rasulullah saw. Dan mudah-mudahan kita yang hadir dan dimanapun kita berada mudah-mudahan hajat kita selalu dikabulkan oleh Allah swt. Mudah-mudahan kita selalu berkorban demi baginda nabi kita Muhammad saw. Mudah-mudahan di malam ini pun kita disambut didalam mimpi kita bersama Rasulullah saw.
Ya Allah ya rahman ya rahiim ya dzaljalali wal ikram, ya Allah muliakan malam ini ya Allah sehingga malam ini pun sebagai saksi perkumpulan ini bahwasanya kami semuanya telah cinta terhadap Rasulullah saw dan kami pun semuanya telah berkorban demi baginda nabi kita Muhammad saw.
Ya rahman ya rahiim ya dzaljalali wal ikram, ya Allah muliakanlah kepada mereka semua yang hadir disaat ini wahai Allah, mereka pun yang membuat acara disaat ini wahai Allah mudah-mudahan semua hajatnya dikabulkan wahai Allah.
Ya rahman ya rahiim ya dzaljalali wal ikram, jikalau ada dari keluarga kita ada yang sakit sembuhkan dari penyakitnya ya Allah.
Ya rahman ya rahiim ya dzaljalali wal ikram birahmatika ya arhamarrahimin, jikalau ada dari keluarga kita yang sudah meninggalkan kami ya Allah luaskan kuburan mereka ya Allah.
Walhamdulillahirabil’alamiin al fatihah.

Jumat, 16 Januari 2015

Tausiyah Habibana Idrus bin Muhammad Al Aydrus Tabligh Akbar Masjid An Nur Pilang, Wonoayu - Sidoarjo 29 Desember 2014





“Bismillahirrahmanirrahim nawaitu ta’alluma wa at-ta’liima wa at-tadzakkuro wa at-tadzkiiro wa an-naf’a wa al-intifaa’a wa al-ifaadata wa al-istifaadah wa al-hatstsa ‘ala at-tamassuki bikitaabillahi wa sunnati rosuulihi wa ad-du’aa ila al-hudaa wa ad-dalaalata ‘ala al-khoiri ibtigho’a waj_hillahi wa mardhatihi wa qurbihi wa thawabihi wa qurbihi minallahi ta’ala”.
“Qola Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallama, Ittaqillaha haisuma kunta wa atbi’issayyi atal hasanata tamhuha wa khaalaqinnaasa bi khuluqin hasan”.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa mempertemukan kita sebagai orang muslimin dalam keadaan bersilaturahmi yang mana Allah swt selalu mewanti-wanti kepada kita semuanya untuk saling menguatkan diantara kita untuk tali silaturahmi diantara orang muslimin dan orang mukminin saling menguatkan dan itulah syiar-syiar Allah swt, maka kita yang sudah dikumpulkan oleh Allah swt didalam kesempatan yang indah ini untuk selalu mengaji, untuk selalu menuntut ilmu yang mana didalam zaman sekarang banyak daripada saudara-saudara kita yang jauh daripada ilmuNya Allah swt, yang jauh daripada ilmunya baginda nabi kita Muhammad saw maka dengarkanlah nasehat Rasulullah, dan itulah sebaik-baik nasehat yang harus kita dengarkan dan harus kita kerjakan, yaitu nasehatnya nabi Muhammad saw.
Yang mana Rasulullah saw tidak mengeluarkan sesuatu percakapan, perkataan kecuali dasarnya dari Allah swt melalui daripada wahyu malaikat Jibril as. Maka dikesempatan yang sangat mulia ini kebiasaan Majelis Rasulullah saw Jawa Timur kalau disetiap tabligh akbar itu membaca satu hadist-satu hadist, yang mana hadist tersebut daripada nabi kita Muhammad saw. Maka didalam kesempatan yang sangat mulia ini kitab hadist ini yang dikarang oleh guru kami Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz didalam kitabnya kitab Mukhtarul Hadist (hadist-hadist pilihan). Yang mana dikumpulkan oleh beliau untuk mempermudah kepada pemuda-pemuda untuk menghafalkan hadist Rasulullah saw, bukan hanya menghafalkan tetapi mengamalkan daripada apa yang sudah dianjurkan oleh nabi Muhammad saw.

Didalam pembacaan hadist yang ketiga sampailah kita kepada hadist yang diterangkan oleh nabi Muhammad saw yaitu didalam sabdanya Rasulullah saw bersabda : 
“Ittaqillaha haisuma kunta”
Bertakwalah engkau wahai manusia-manusia dimanapun engkau berada. Didalam majelis harus mempunyai ketaqwaan kepada Allah, di dalam masjid harus mempunyai rasa taqwa kepada Allah swt. Ketika anda makan juga harus dilandasi dengan taqwa kepada Allah, ketika anda minum harus dilandasi dengan taqwa kepada Allah. Jikalau kita mengamalkan hanya tidak dilandasi dengan taqwa makan begitu saja, minum begitu saja, masuk masjid begitu saja tidak ada perasaan yang begitu mengagungkan didalam rumahnya Allah maka itu kategori orang-orang yang kurang imanya dan taqwanya menipis, naudzubillahimindzalik. Tetapi jikalau mereka manusia-manusia yang mempunyai rasa taqwa kepada Allah swt yang begitu tinggi ketika masuk di dalam masjid rumahNya Allah yang mana masjid itu adalah tempatnya orang bertaqwa kata Rasulullah saw. Jikalau seseorang masuk di dalam masjid tidak ada perasaan yang begitu mendalam didahulukan kaki kirinya daripada kaki kanannya, lupa dengan niat I’tikaf, lebih lagi dia tidak mengamalkan tahiyatul masjid, lebih lagi dia bercanda di dalam masjid, lebih lagi dia menggosip membicarakan kejelekan orang di dalam rumahnya Allah ciri-ciri orang-orang yang tidak bertaqwa kepada Allah swt. Makanya katanya Rasulullah rumahnya orang bertaqwa adalah apa? adalah masjid. 
Jangan mentang-mentang anda jauh dari masjid sudah lupa taqwa, jangan mentang-mentang anda jauh dari majelis anda melupakan taqwa, tidak, bahkan di pasar pun anda harus bertaqwa, jauhilah dusta, jauhilah memberatkan timbangan, mengurangi timbangan, ketika anda masuk di dalam pasar bacalah doa :
“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiit, wa huwa hayyun laa ya yamuut, bi yadihil khoir, wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir”
Teringat saya waktu menemani guru saya (Al Habib Umar bin Hafidz) ketika berdakwah di kota Oman sekitar 4 tahun yang lalu. Itu beliau waktu itu transit di kota Dubai yang mana Dubai itu banyak orang di bandaranya itu banyak orang yang sudah lalai dengan Allah swt, banyak dari mereka yang membuka aurat segala macem maka disitu dengan tidak punya rasa malu beliau guru saya (Al Habib Umar bin Hafidz) langsung melantangkan daripada kalimat doa yang dianjurkan oleh nabi Muhammad saw tetapi dengan tidak keras-keras sambil berjalan :
“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiit, wa huwa hayyun laa ya yamuut, bi yadihil khoir, wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir”
“[Tiada sembahan yang benar kecuali Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, Dialah yang menghidupkan dan mematikan, Dialah yang maha hidup dan tidak pernah mati, ditangan-Nyalah segala kebaikan, dan Dia Maha mampu atas segala sesuatu]”
Orang-orang yang di sebelahnya melihat kita semuanya.
“apa gerangan orang tersebut” diantara mereka ada yang mengatakan demikian.
Merasa dirinya kurang mengetahui ilmu tersebut maka ditanyakan kepada guru kami :
“wahai guru kenapa engkau tadi ketika berjalan di hadapan kami engkau katakan doa seperti tadi saya tidak pernah mendengar itu doa”
Dipanggil dengan lemah lembut itu orang ;
“wahai fulan sesungguhnya doa itu adalah doanya Rasulullah saw dimana orang pada lalai dengan Allah swt”
Maka jikalau anda bepergian ke pasar, ke mall semuanya maka bacalah doanya yang di sunnahkan oleh baginda nabi Muhammad saw. Orang yang membaca dzikir tersebut kata Rasulullah, akan dinaikkan derajatnya menjadi 100 derajat oleh Allah swt.
Di pasar orang banyak lalai, orang banyak silau dengan toko yang ada, orang banyak silau dengan pandangan baju yang begitu mahal daripada benda-benda yang melalaikan diri kita kepada Allah dengan kita membaca doa itu kita ingat lagi kepada Allah bahwasanya semua itu tidak ada artinya, yang kekal yang abadi adalah Rabbul’alamiin yaitu Allah swt jikalau kita mengetahui hal tersebut.
Makanya kita diwanti-wanti oleh Rasulullah :
“Ittaqillaha haisuma kunta”
“[Bertaqwalah engkau dimana engkau berada]”
Ketika naik kendaraan, ketika anda mengganti baju anda bahkan ketika anda pun sendiri ketika berada di kamar mandi jangan heran dan jangan anda merasa anda sendirian ada Dzat yang memperhatikan anda, siapa itu? Allah swt. Apakah anda tidak malu? Jangan lupakan dengan adabnya nabi Muhammad saw, jangan lupakan daripada sunnah-sunnahnya baginda nabi kita Muhammad saw. Karena Islam bukan hanya teori, karena Islam memerlukan ilmu yang wajib yang di zaman sekarang harus kita lakukan, harus kita praktekan. Bukan hanya teori saja, orang bisa mengatakan ini, orang bisa mengatakan itu tapi prakteknya nggak ada, harus dipraktekkan.
Ketika anda mendidik anak hati-hati “ittaqillaha” kata Rasulullah bertaqwalah kepada Allah. Bagaimana cara mendidik anak? Jikalau kita bertaqwa kepada Allah swt, jangan diperlihatkan tontonan-tontonan yang nggak betul, jangan diperlihatkan gambar-gambar yang tidak benar, kalau hanya sekedar film anak-anak yang mendidik ya silahkan saja. Ajarkan anak tersebut untuk mencintai nabi Muhammad saw, karena anda sebagai orang tua adalah madarasah, adalah sekolah yang paling dasar adalah anda, untuk apa? untuk mendidik anak kita hingga anak kita semakin kenal dengan Allah, semakin kenal dengan nabi Muhammad saw.
Ittaqillaha haisuma kunta dimanapun anda berada di majelis bertaqwa, di masjid bertaqwa, ketika bekerja di kantor bertaqwa, ketika di pasar bertaqwa. 
Apa sih definisi daripada taqwa? Dikatakan oleh Al Imamul Haddad definisi daripada taqwa itu beliau mengatakan :
“Bertaqwa itu adalah mematuhi daripada segala peraturanNya Allah yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi daripada yang sudah dilarang oleh Allah”
Kadang-kadang kitanya aja sebagai orang Islam yang mensulitkan arti daripada taqwa. Orang mungkin mempunyai pendapat bahwasanya shalat sebagai tindasan kepada orang-orang atau manusia-manusia. Justru shalat itu menghubungkan kita selalu dengan Rabbul’alamiin dengan Allah swt, hingga kita semakin dekat dengan Allah swt. Al Qur’an, shalawat kepada baginda nabi kita Muhammad saw luruskan di bulan Rabiulawal ini, perbanyak shalawat. 
Kalau seandainya anda di bulan kemarin 100x anda membaca shalawat bulan ini perbanyak tambah 200x, yang biasa 200x tambah 300x, yang biasa 300x tambah 500x, yang biasa 500x tambah 600x dan begitu seterusnya sampai 1000x. 
Kata Rasulullah saw :
“Orang yang membaca shalawat kepadaku 1000x setiap harinya maka dia akan aku wajibkan untuk mendapat syafaatku di hari kiamat”
Apakah kita tidak menginginkan syafaat nabi Muhammad saw? Siapa yang akan mensyafaati anda di hari kiamat? Teman anda yang biasa mendukung anda dimanapun anda berada nggak ada artinya semuanya. Siapa? Rasulullah saw.
“Ana laha ana laha” 
“Akulah pemberi syafaat”
Tetapi sebaliknya jikalau kita teledor dengan Allah, menjauhkan diri kita kepada Allah, lalai dengan shalatnya, malam tahun baru diisi dengan kegiatan yang tidak betul, kegiatan-kegiatan yang lalai, main terompet dan segala macem maka taqwa anda semakin menipis kehadirat Allah swt. 
Hati-hati bapak-bapak, ibu-ibu yang dimuliakan oleh Allah, hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt malam tahun baru malam bahaya, waspadai anak anda, jikalau keluarnya untuk berdzikir, keluarnya untuk bershalawat anda dukung. Tapi sebaliknya jikalau keluarnya melalaikan dirinya kepada Allah swt, kepada baginda nabi kita Muhammad saw anda tanggung jawab dihadirat Allah swt nanti. 
Maka “ittaqillaha haisuma kunta” kembali ke situ lagi.

Apa dalam firmaNya Allah swt :
“Barangsiapa seseorang yang bertaat kepada Allah dan RasulNya akan mendapatkan kebahagiaan yang begitu mulia dari Allah swt”
Mau bertaqwa? Taat kepada Allah dan RasulNya anda akan mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan apa? paling tidak kebahagiaan ketenangan hati kita terhadap Allah swt. Hatinya selalu senang, tidak mendapatkan, dan tidak dilingkari dengan yang namanya kegalauan, tidak. Selalu senang, karena kenapa? Diisi selalu dengan taqwa, makanya kata Rasulullah :
“Ittaqillaha haisuma kunta” dimanapun anda berada.

Kemudian di dalam hadist tersebut dilanjutkan :
“wa atbi’issayyi atal hasanata tamhuha”
Maka segala keburukan akan dihapuskan dengan kebaikan yang anda lakukan wahai orang-orang muslimin. Keburukan anda yang dulu, kejelekan anda yang dulu, perbuatan anda yang tidak ada pantasnya dengan keburukan yang anda lakukan maka kebaikan tersebut akan mendapatkan suatu kemuliaan dari Allah dan kejelekan pun akan dihapus oleh Allah swt.
Contoh halnya kita maksud masjid, mungkin banyak orang yang sudah lupa dengan niat I’tikaf. Padahal di dalam masjid sering saya lihat :
“Nawaitul i'tikafa fii haadzal masjidi sunnatan lillaahi ta'aalaa”
“Saya berniat I’tikaf di dalam masjid sunnah lillahita’ala”
Saya niat I’tikaf untuk melakukan sunnahnya daripada sunnahnya Rasulullah saw, tahiyatul masjid. Simpel, yang gampang-gampang aja, yang mudah-mudah aja, nggak usah yang sulit-sulit. Ada orang sunnahnya Rasulullah yang simpel mungkin banyak dia tinggalkan, justru yang besar-besar ada orang melakukan tirakat puasa 40 hari dilakukan tapi sering menggosipkan orang nggak ada manfaatnya ente! 
Hati-hati dengan membicarakan kejelekan orang apalagi orang tersebut orang yang dimuliakan oleh Allah. Lebih-lebih lagi membicarakan aulia Allah, lebih-lebih lagi membicarakan daripada orang-orang yang kenal dengan Allah, guru-guru anda, anda bicarakan nggak akan mendapatkan keberkahan di dalam kemuliaan yang anda akan raih.
Maka segala keburukan yang biasa kita lakukanlah hapuskanlah katanya Rasulullah saw itu dengan apa? dengan kebaikan. Kebaikan sunnahnya Rasulullah, memakai siwak sebelum shalat, nggak punya siwak dengan ujung daripada baju yang ada kasarnya itu katanya ulama itu bisa menjadi pengganti siwak. Kalau seandainya kita pikir harga siwak itu berapa sih? 5 ribu, 10 ribu, 15 ribu mungkin 15 ribu nggak sampai.
Kemudian ketika anda mau minum jangan lupa baca Bismillah, selesai minum baca Alhamdulillah. Ketika anda makan lakukan adab-adabnya ketika anda makan, jangan anda makan melihat daripada hidangan yang begitu enak, lezat anda lupa daripada sunnahnya Rasulullah saw. Itu makanya Rasulullah saw selalu bilang dalam sabdanya :
“Makanannya orang 2 cukup untuk makanannya orang 3, makanan orang 3 cukup untuk makanan orang 4”
Karena didalam makanan itu ada berkanya sendiri, maka itu yang harus kita perhatikan.

Kemudian kata Rasulullah saw :
“wa khaalaqinnaasa bi khuluqin hasan”
Dan pergaulilah teman-temanmu itu dengan akhlak- akhlak yang mulia. Kita sekarang di bulannya Rasulullah saw kaji bagaimana Rasulullah saw ketika menyebarkan daripada Islam. Karena Islam tidak akan jaya kecuali dengan akhlak yang terdapat di dalam diri nabi Muhammad saw :
“Telah Aku jadikan kepada engakau suatu figur yang begitu baik”
Siapa itu? Nabi Muhammad saw. Contoh didalam hidupmu, contoh didalam perkataanmu.
Jangan kita bershalawatan, selesai shalawatan membicarakan kejelekan orang akhirnya shalawatannya apa? nggak ada manfaatnya, dia barakah ada tapi manfaatnya kurang. Selepas anda shalawatan keluar dari shalawatan dengan muka yang lain, yang muka bagaimana? cinta kepada nabi Muhammad saw. Sudah nggak mau dengarkan biarpun teman saya, sahabat saya mengajak saya untuk menggosip udah bukan teman musuh itu namanya, tinggalkan. Tapi jikalau mengajak anda dalam kebaikan, menasehati anda nah itu teman anda, tapi jikalau mengajarkan daripada akhlak-akhlak yang tidak benar, pembicaraanya selalu kotor, perilakunya jauh daripada akhlaknya nabai Muhammad saw maka anda tidak akan mendapat berkahnya daripada bulan maulid daripada bulan lahirnya Rasulullah saw, kita harus beda ketika kita keluar dari bulan Rabiulawwal ini, apalagi kita bulan maulid ini kan dari sini ke sini, dari sini ke sini maulidan dimana-mana aja tapi buahnya maulid apa? cinta kita terhadap nabi Muhammad saw apa? pernah lihat Rasulullah didalam mimpi anda pernah? Kalau tidak pernah instropeksi diri anda. Makanya dikatakan oleh orang Hadramaut disana orang-orang Tarim itu mewanti-wanti jikalau ada orang tholabu ilmi orang yang terpelajar lewat harinya selama 40 hari tidak berjumpa dengan Rasulullah ketahuilah hati anda sedang sakit, diwanti-wanti oleh gurunya, harus, tidak lewat 40 hari harus mimpi Rasulullah. Bagaimana seseorang bisa mimpi Rasulullah, bertemu dengan sang nabi Muhammad saw? Bersihkan hati anda dari sifat dendam, dengki dengan oang, sombong dengan orang, jangan suka memfitnah, melaknat. Itu Rasulullah yang harus kita tiru.
Sekarang kalau tidak menggosip tetapi dia sekarang kan teknologinya canggih tetapi niat menggosip orang tetapi lewat media social, sama aja. Nggak mau nggosipin orang tetapi dia ngetik lewat media social niat untuk apa? untuk nyindir fulan sama aja. Jadikan media social ini sebagai tombaknya dakwaknya Rasulullah saw. Kalau dulu sering saya katakan para wali songo itu kalau mau menyebarkan satu ilmunya mereka itu naik perahu jauh-jauh nggak tahu arahnya kemana. Sekarang Alhamdulillah orang bicara disini yang di Kalimantan sudah bisa menyaksikan kita, orang bicara disini di Amerika pun bisa mendengarkan kita Alhamdulillah, tetapi gunakan untuk kebaikan jangan dibuat untuk saling mencaci saling memfitnah, saling mengadu domba, kita sebagai orang Islam harus satu. 
Kata Rasulullah saw :
“seorang mukmin itu ibarat bangunan yang saling menguatkan”
Seperti bangunan, kalau bangunan satu nggak kuat pasti bangunanya apa? hancur. Tapi kalau orang mukmin yang kuat biarpun teman dekatnya mengajak gossip tinggalkan, ini bukan teman musuh ini, berarti ada yang tidak beres itu hatinya, jangan didengarkan, jangan ditemani cari teman yang baik. 
Makanya dikatakan oleh Al Imam Al Habib Abdullah bin Husein bin Thohir salah satu guru Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsy sohibul maulid Simtudurar beliau mengatakan di dalam syiirnya :
“Berteman dengan teman yang baik maka hatiku akan semakin terobati dengan beliau”
Contoh halnya jikalau orang sakit, bukan sakit hatinya, kalau orang sakit hatinya nggak perduli obatnya, biarin, nggosipin orang terserah gue, ente ente, ana ana terserah, ini orang yang nggak punya pendidikan. Oarng yang punya pendidikan itu apa? kalau seandainya dinasehati Alhamdulillah terima. Apapun titelnya kalau dinasehati nggak terima itu bukan orang yang berpendidikan.
Makanya didalam syairnya beliau (Al Imam Al Habib Abdullah bin Husein bin Thohir) mengatakan :
“orang yang berteman dengan teman yang baik akan mengobati hatimu”
Diajak shalawatan, setelah shalawatan apa yang tadi kita dengar tadi didalam tausiyah tadi ayo kita terapkan didalam diri kita sendiri ayo, itu teman yang baik, selalu mengobati. Kita kalau sakit pergi ke dokter ratusan juta kita keluarkan Cuma sakit ini dan itu saja. Berapa bualan kau kerja? Tetapi dengan hati ini yang mana hati tersebut selalu dilihat oleh Allah, tempat yang dilihat oleh Allah :
“Allah tidak melihat didalam ketampanan kita tapi Allah melihat hati kita”
Tapi kenapa tidak kita obati ini hati, selalu ada yang namanya iri dengki sama orang dendem aja, saya tidak dihormati, saya diacuhkan. Lihat wahai orang-orang mukmin Rasulullah, yang dialami oleh nabi Muhammad lebih dahsyat daripada yang engkau alami. Rasulullah ketika selesai isra’ wal mi’raj dikumpulkan keluarganya, apa jawaban keluarganya celaka engakau wahai Muhammad! untuk ini saja engkau kumpulkan kami? Marah Rasulullah? Tidak. Dendam Rasulullah? Tidak.
Abu Lahab sering kali saya katakan orang yang sering mencelakai Rasulullah bahkan dendam sama Rasulullah, ingin membunuh Rasulullah. Kalau seandainya Rasulullah terdengar di telinga ada seorang sahabat yang melantunkan surat Tabbat Yada marah Rasulullah.
“jangan kau baca surat ini saya tidak senang itu ayat untuk pamanku, engkau tidak tahu itu paman saya jangan dibaca itu ayat dan jangan engkau ulang-ulang lagi itu ayat. Kalau seandainya engkau mau baca jangan dihadapanku”
Padahal ini pamanya yang selalu mencelakai Rasulullah, hendak membunuh Rasulullah, mencaci maki Rasulullah, dendam pada Rasulullah. Tapi Rasulullah hatinya selalu sehat, hatinya selalu indah, hatinya selalu mulia Rasulullah saw.
Jikalau dikit-dikit seperti ini, dikit-dikit seperti itu gimana derajatnya mau diangkat oleh Allah swt? sudah dibuka pintunya oleh Allah swt engkau jatuhkan sendiri naudzubillahimindzalik.
Sudah dibuka sama ulama sama guru sudah dibuka ini jalanya, akhirnya karena ulahnya ini murid jatuh lagi perlu benahi lagi, makanya guru ini tinggal membuka saja tinggal entenya aja yang jalan.
Lihat muridnya daripada Syech Abdul Qodir Jailani itu orang-orang mulia, sama gurunya hanya disuruh ngamalkan ini, amalkan ini, amalkan ini sudah yakin, sami’na wa atho’na itu mereka. Nggak ada yang namanya kalau gini gimana, kalau gini gimana? Itu kita! 
Makanya kita semakin jauh terhadap Rasulullah saw, wal iyadzubillahi mindzalik.

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt maka kata Rasulullah saw :
“wa khaalaqinnaasa bi khuluqin hasan” 
“selalulah tebarkan dengan akhlak yang mulia”
Temanmu, sahabatmu, anak-anakmu, istrimu, akhlak yang mulia santun, sejuk menyejukkan itu katanya Rasulullah saw. Nabi Muhammad pun seperti itu Rasulullah saw, nggak pernah mencaci maki, anaknya pun seperti itu Rasulullah saw, maka wajib bagi kita untuk selalu menebarkan ilmu-ilmunya Rasulullah saw. Kasih sayang Rasulullah saw harus kita tebarkan semuanya,kalau tidak apa manfaat Rabiulawwal yang selalu kita hadapi selalu ini. Apa manfaat daripada shalawat yang kita hadiri ini jikalau kita Cuma teori saja tidak ada praktek melakukan daripada ajaran nabi Muhammad saw. Shallu’alannabi Muhammad, amalkan, perbanyak shalawat.
“Paling dekatnya kalian di hari kiamat paling banyaknya kalian menyebut aku didalam shalawatmu” kata Rasululah saw.
Kita berapa kali shalawat kepada Rasulullah saw? Membekas kepada hati kita? Itu yang harus kita benahi selalu.
Hadirin hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt malah kita sekarang di zaman yang sekarang ini yang sudah disibukkan dengan dunia yang sangat fana dan tidak ada artinya ini yang kita semakin jauh dengan Rasulullah, semakin jauh dengan Allah swt, semakin jauh dengan ulama wal iyadzubillahi mindzalik. Maka selalulah kita untuk selalu menebarkan daripada akhlaknya nabi Muhammad saw.
Mudah-mudahan dikesempatan yang sangat mulia ini kita diberikan rasa cinta kita kepada Rasulullah saw, diberikan rasa cinta kita kepada guru-guru kita, diberikan rasa cinta kita kepada para ulama-ulama, diberikan rasa cinta kita kepada aulia Allah ya Rahman ya Rahiim ya dzal jalali wal ikram. Marilah dikesempatan yang sangat mulia ini kita berdzikir kehadirat Allah swt, kita bermuhasabah diri, kita instropeksi diri kita terhadap Allah swt bermuhasabah dengan kita akan melantunkan dzikir kita terhadap Allah swt, marilah kita sama-sama dengan kita mengucapkan ya Allah ya Allah..

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله

Kamis, 15 Januari 2015

Tausiyah Habibana Idrus bin Muhammad Al Aydrus Tabligh Akbar Mushala Baitussalam Surabaya 01 Desember 2014






“Bismillahirrahmanirrahim nawaitu ta’alluma wa at-ta’liima wa at-tadzakkuro wa at-tadzkiiro wa an-naf’a wa al-intifaa’a wa al-ifaadata wa al-istifaadah wa al-hatstsa ‘ala at-tamassuki bikitaabillahi wa sunnati rosuulillah wa ad-du’aa ila al-hudaa wa ad-dalaalata ‘ala al-khoiri ibtigho’a waj_hillahi wa mardhatihi wa qurbihi wa thawabihi minallahi ta’ala”.
Ini niat jikalau kita mau menghadiri daripada majelis ilmu, ini niat yang dikarang oleh Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad pengarang daripada Ratibul Haddad.
Sekarang kita akan memulai daripada pembacaan daripada hadistnya diikuti sama-sama juga pembacaanya hingga kita mendapat keberkahan daripada melantunkan daripada hadist nabi Muhammad saw, yang sudah punya kitabnya dilihat kitabnya sambil diikuti juga pembacaanya bersama-sama lantunkan daripada hadistnya Rasulullah saw :

“Bismillahirrahmanirrahim qola Rasulullah shallallahu 'alaihi wa'ala alihi washahbihi wasallam, Innamal a’maalubinniyyat wa innama likullimri in ma nawa faman kanat hijratuhu ilallahi wa rasuluhi fahijratuhu ilallihi wa rasulihi faman kanat hijratuhu liddunya yuSibuha awimra atin yankihuha fahijratuhu ila mahajara ilaihi (Rawahu Bukhari wa Muslim)”.
Yang punya kitab dibuka kitabnya sehingga kita memahami satu persatu daripada hadistnya Rasulullah saw. Jadi majelis kita ini bukan hanya shalawatan aja tapi juga terbentuk dalam majelis kita ini yaitu majelis ilmu.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Yang sama-sama kita muliakan para habaib, para alim ulama, tokoh masyarakat, jamaah Majelis Rasulullah saw yang hadir dikesempatan yang sangat mulia ini anda semuanya, mudah-mudahan segala hajat kita dikabulkan oleh Allah swt, aamiin3x yarabbal’alamiin. 
Bahwasanya di dalam pembacaan hadist yang sangat mulia ini Rasulullah saw hendak mengajak kita, juga pengarang daripada kitab ini kitab Mukhtarul Hadist. Didalam kitab ini beliau disini mengumpulkan daripada hadist-hadist Rasulullah saw, yang lebih mengesankan lagi bahwasanya didalam kitab ini dikumpulkan daripada huruf alif sampai huruf ya, jadi hadist ini terkumpul dari huruf alif sampai huruf ya. Coba jikalau anda lihat jikalau nanti sudah beli bukunya itu dari huruf alif (innamal a'malu binniyat), kemudian hadist kedua abghadur rijaali, kemudian hadist yang ketiga ittaqillaha haisuma kunta, jadi berurutan dari huruf alif sampai huruf ba, kemudian huruf tsa, kemudian huruf sa sampai huruf ya, iya kan, dikumpulkan oleh beliau sehingga mudah untuk dihafalkan, mudah untuk dimengerti, mudah juga untuk dihayati bagi mereka-mereka yang mau mengerti daripada hadistnya nabi Muhammad saw.
Dulu ketika saya belajar di kota Hadramaut, ketika saya menginjak di kota sana ketika tahun sekitar 1996 terakhir, itu kita untuk mendapat hadiah dari beliau ini Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz ini kita hafalkan satu kitab ini bercepat-cepat kita hafalkan selama 2 hari, satu hari kita tidak tidur untuk menghafalkan kitab ini dengan rawinya dengan riwayatnya. Maka dari mereka yang hafal daripada kitab ini diberikan hadiah oleh beliau. Nah nanti bagi mereka yang hafal dari kitab ini beserta rawinya, beserta riwayatnya nanti ada hadiah khusus dari Majelis Rasulullah saw Jawa Timur. Kalau bisa iya kan, nanti yang akan kita bahas kan, satu setiap tabligh akbar satu hadist kalau bisa besoknya langsug dihafalkan, penting hadistnya Rasulullah saw ini. Karena banyak di zaman sekarang orang-orang yang sudah tidak peduli dengan daripada hadistnya Rasulullah. Yang mana kesibukanya buka pagi yang dibaca surat kabar, yang dibaca majalah pemain-pemain bola, yang dilihat televisi daripada acara-acara yang menjauhkan dirinya kehadirat Allah swt dan menjauhkan dirinya terhadap Rasulullah saw. Alangkah mulianya anda ambil waktu sebentar 10 menit mungkin anda hafalkan bisa satu hadist ini. “Innamal a’maalubinniyyat wa innama likullimri in ma nawa faman kanat hijratuhu ilallahi wa rasuluhi fahijratuhu ilallihi wa rasulihi…” Anda mendapat satu hadist beserta riwayatnya rawahul Bukhari wa Muslim. Sekarang kalau kita tanya banyak jangankan pemudanya orang tuanya pun jarang yang hafal daripada hadistnya Rasulullah saw. Sehingga mereka dijauhkan dari Allah dan mereka dijauhkan oleh nabi kita Muhammad saw. Kita baca kitabnya ini sambil kita hayati apa arti daripada hadistnya Rasulullah saw. 
Disini diterangkan oleh beliau Rasulullah saw di dalam kitab ini yaitu hadist yang pertama ‘innamal a’maalubinniyyat’. Sesungguhnya amal manusia itu tergantung daripada niatnya. Anda hadir daripada majelis yang sangat mulia ini apa yang harus anda niatkan hadir daripada majelis ini, harus ada niat. Anda bekerja apa niat anda bekerja, untuk mengumpulkan uang saja? Maka anda sebanding dan sejajar dengan mereka-mereka yang tidak beriman dengan Allah swt.
Anda berkendara naik motor, naik mobil apa niat anda? anda memakai baju menutupi aurat apa niat anda, jadi amal semuanya tergantung dari niat tersebut khususnya daripada amalan-amalan yang wajib. Seperti shalat-shalat fardu, shalat sunnah iya kan, shalat fardu shalat subuh, shalat dhuhur, shalat ashar, shalat magrib, shalat isya, jikalau tidak ada didasari dengan niat maka tidak sah amal ibadahnya. Amalan yang wajib juga tergantung daripada niatnya, sunnah apalagi, apalagi mubah, seperti apa? seperti makan, seperti minum, seperti mandi. Anda mandi untuk apa, anda makan apa hukumnya makan? Hukumnya makan adalah sesuatu yang mubah. Apa itu mubah? Mubah itu yang dikerjakanya tidak mendapat apa-apa ditinggalknya pun tidak mendapat dosa dan tidak mendapat pahala. Tetapi jikalau diiringi dengan niat yang mulia, contoh halnya anda makan, anda sekarang minum, apa niat anda jikalau anda minum, untuk apa? Anda makan hanya untuk mengenyangkan perut saja maka anda sejajar dengan binatang-binatang di luaran sana, sejajar dengan orang-orang yang tidak beriman.
Tapi jikalau didasari dengan niat mulia, anda mandi, apa niat anda untuk mandi? Makanya dikatakan oleh Al Imamul Ghazali di dalam kitabnya itu, kitab Ihya Ulumuddin, jikalau seseorang jikalau mandi diniati dengan ibadah maka mandinya menjadi ibadah. Begitupun makannya jikalau anda makan diniati juga untuk ibadah maka makan anda juga ibadah, minum pun jikalau untuk apa? untuk “ya Allah saya niat minum ini untuk menguatkan badan saya sehingga badan saya selalu bertaat kepadaMu wahai Allah”, maka minumnya pun juga beribadah. Juga jangan lupa sambil anda niat juga amalkan daripada adab-adab Rasulullah saw, jangan makan kecuali anda duduk, jangan minum kecuali anda duduk. Jangan minum langsung diglogok begitu saja, minum dengan adabnya Rasulullah. Kata Rasulullah saw :
“minumlah airnya itu sedikit demi sedikit 3 kali nafas”
Jangan langsung diglogok gini saja minum begitu saja, akhirnya kesedak kata orang Surabaya keselek akhirnya. Tapi kalau minumnya menurut adabnya Rasulullah saw, makanya pernah saya pertama saya masuk di kota Hadramaut itu pernah saya lihat langsung itu guru kami Al Habib Umar itu di keramaian orang pun diberi orang air beliau masih menyempatkan untuk apa? untuk duduk biarpun dengan jongkok dilihat oh betapa mulianya ini orang. Mengamalkan apa? mengamalkan sunnahnya Rasulullah saw. Makanya jikalau anda melihat ulama mereka pewaris-pewaris Rasulullah saw yang betul-betul mengamalkan sunnahnya Rasulullah itulah ulama yang benar. Ada ulama pencaci maki bukan ulama yang benar, ada habaib pun pencaci maki, bukan habaib yang benar. 
Rasulullah saw bukan karakter pencaci, bukan mengadu domba :
“saya diutus oleh Allah swt bukan untuk pencaci”
Anda dicaci maki orang kemudian anda balas lagi, tidak, jangan dibalas lagi. Balas dengan lantunan yang baik, dengan kata-kata yang paling baik. Jangan anda mentang-mentang kita diomongin orang anda sudah menyerah “kan saya begini saya seperti itu”. 
Rasulullah saw aja yang sedemikian mulianya dibenci oleh pamanya abu lahab, abu jahal, tetapi begitu mulianya dan akhlaknya Rasulullah saw itu setiap dibaca daripada surat ‘tabbat yada abi lahabiw watab’ itu Rasulullah marah 
“hai kenapa engkau baca surat ini nggak ada surat yang lain, baca surat yang lain jangan dibaca surat itu, itu surat itu mencela pamanku saya nggak mau pamanku dicela apalagi engkau yang baca “
Padahal itu firmanNya Allah swt, karena terdapat di dalam hati Rasulullah saw begitu mulianya sehingga beliau tidak rela jikalau ada seseorang yang mengulang-ulang daripada bacaan surat Tabbat Yada, nggak boleh Rasulullah marah, baca yang lain, baca surat yang lain, karena kenapa? Karena dimiliki oleh Rasulullah saw hati yang begitu mulia, tidak tercerminkan hati yang buruk. Kalau kita mungkin sebaliknya ada orang mencaci maki kita, kita balas lagi, ada orang mencaci kita, kita balas lagi, jangan seperti itu berikanlah akhlaknya nabi Muhammad saw. 
Jadi amal manusia itu kata Rasulullah apa? Innamal a’maalubinniyyat. Ini amal-amal yang sunnah, amal-amal yang wijib, wajib anda untuk niat. Seperti halnya apa? seperti saya katakan tadi shalat-shalat fardhu, “ushalli fardhal shalatassubhi rakataini imaman (kalau menjadi imam) makmuman (kalau menjadi makmum) lillahita’ala, Allahuakbar”
Kalau lupa harus diulang lagi daripada shalatnya, karena kenapa? Karena sesuatu hal yang wajib harus diawali dengan niat, kalau yang sunnah ya mungkin anda tidak mendapat pahala tetapi yang wajib, wajib untuk dikeluarkan daripada niatnya. Contoh halnya lagi apa? contoh halnya lagi jikalau anda berpuasa “nawaitu saumagadin an'adai fardi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita'ala” lupa untuk niat itu sampai teringat waktu dhuhur “astaghfirullah saya lupa membaca niat dalam puasa” sekarang diwajibkan bagi anda untuk menahan puasa anda nanti setelah bulan Ramadhan anda waijb bayar daripada puasa anda karena kenapa? Karena anda lupa dengan niat. Karena niat dikerjakan daripada sesuatu yang wajib maka harus diniati, tetapi kalau hal yang sunnah mungkin anda tidak mendapat pahala saja tetapi amal ibadah mungkin bisa anda lakukan tetapi dari segi pahala, dari segi ganjaran anda tidak mendapat daripada ganjaran Allah swt. 
“Wa innama likullimri in ma nawa” seseorang itu tergantung daripada niatnya. Sekarang anda wahai saudaraku Eka Murik, anda telah melaksanakan daripada ijab qobul maka anda dari malam ini anda adalah seorang imam di hadapan istri anda. Maka jadilah imam seperti imamnya sayyidil anbiya wal mursalin yaitu nabi kita Muhammad saw. Bagaimana Rasulullah saw ketika berkeluarga, bagaimana Rasulullah saw dengan istrinya. Rasulullah saw itu dengan istrinya tidak pernah mencaci, Rasulullah saw itu dengan istrinya tidak pernah memaki. Kata Rasulullah saw:
“orang yang memuliakan perempuan (istrimu) engkau adalah orang-orang mulia di hadapan Allah swt’.
Makanya jikalau dapatkan seorang suami yang keras dengan istrinya apalagi mukul, mukul itu nggak boleh tidak diperbolehkan dalam syariat. Diperbolehkanya mukul dengan satu cara aja, dengan apa? dengan daripada ambil anda tisu untuk mengingatkan dia saja, atau pukulan yang tidak mematahkan tulang. 
Yang sabar dengan perempuan, apalagi istri anda. Tapi jangan anda muliakan pacar anda, sesungguhnya pacar itu nggak boleh, tidak diperbolehkan oleh syariat Allah swt. Yang diperbolehkan hanyalah apa? hanyalah mereka yang sudah beristri.
“Mereka yang sudah melukai daripada perempuan tersebut hatinya atau tubuhnya kecuali mereka adalah orang-orang yang dihinakan oleh Allah swt”.
Rasulullah saw itu sebaik-baik umat, sebaik-baik nabi dan sebaik-baik rasul nabi Muhammad saw itu, tidak pernah mencaci. Kalau seandainya mendapatkan di rumahnya, Rasulullah saw pernah tanya kepada sayyidatina Aisyah :
“Wahai Aisyah apakah ada di rumah kita makanan?”
Tersenyum sayyidatina Aisyah :
“Wahai Rasul apakah engkau tidak mengetahui di rumah kita ini sudah 3 hari tidak ada makanan”
Marah Rasulullah? Apakah Rasulullah saw mencaci maki, ayo buatkan makanan, ayo buatkan minuman, ayo buatkan ini dan itu. Apa kata Rasulullah saw simpel Rasulullah:
“Kalau begitu kalau nggak ada makanan saya akan berpuasa di hari ini”
Lihat contoh nabi Muhammad saw. Berikan kepada istrimu wahai saudara Eka pelajaran-pelajaran yang baik, pelajaran-pelajaran yang mulia. Jangan biarkan dan jangan keluarkan dari lisanmu kalimat-kalimat yang kotor, kalimat-kalimat yang melukai istrimu, begitupun istri anda juga. Kata Rasulullah saw dalam sabdanya : 
“Kalau seandainya ada perempuan yang rajin shalatnya, dan dia rajin untuk berpuasa (puasa Ramadhan) dan dia patuh dengan suaminya maka wajib anda muliakan istrimu”
Dan anda seorang suami jangan sekali-kali engkau hinakan istrimu itu, muliakan istrimu. Apa yang engkau punya berikan kepada istrimu. Makanya orang-orang yang rugi orang-orang yang mempunyai sifat bakhil, sifat-sifat kikir kepada anak dan istrinya dan juga orang tuanya ini adalah orang-orang jauh dari rahmatNya Allah swt. Tapi orang-orang yang dimuliakan oleh Allah swt, jikalau dia punya diberikan kepada orang tuanya, apapun yang dia punya diberikan kepada istrinya, apapun yang dia punya dia berikan kepada anaknya tidak melebihi daripada kapasitas. Jangan ada orang yang beralasan mau menyenangkan istrinya dengan cara utang, jangan. 
Jangan sekali-kali berurusan dengan utang bahaya, bahkan Rasulullah saw tidak pernah menshalatkan jikalau ada sahabat yang terdapat didalam dirinya utang, hati-hati dengan utang apapun caranya, dengan kredit, dengan rentenir, dengan uang bank naudzubillahimindzalik. Kata Allah swt dalam firmaNya :
“Allah swt menghalalkan bagi engkau jual beli dan Allah swt mengharamkan bagi engkau untuk riba’
Nggak punya, jangan sekali-kali engkau utang sudah puasa dulu, jangan dipaksakan. Kalau orang-orang zaman sekarang kan demi apa? demi penampilan, demi supaya dilihat saya ini punya, demi supaya orang menilai saya ini bukan orang yang miskin. Lihat contoh nabi Muhammad saw rela untuk hidup bersama orang-rang miskin :
“Allahumma Ahyinii Miskiinan, wa Amitnii Miskiinan, wahsyurniii fii Jumratil-masaakiin”
Jadi anda yang tidak mempunyai fasilitas dunia jangan sedih hati Rasulullah bersama anda.
“Wahai Allah hidupkanlah aku bersama orang-orang yang miskin dan matikanlah aku bersama orang-orang yang miskin dan bangkitkanlah aku wahai Allah bersama orang-orang yang miskin”
Nabi Muhammad saw kadang-kadang di rumah tangganya 3 hari 3 malam nggak ada makanan, nggak ngomel Rasulullah, nggak marah Rasulullah, apapun yang ada dinikmati oleh baginda nabi kita Muhammad saw. Maka jangan anda sekali-kali memaksakan kehendak anda, bahkan jangan sekali-kali menuruti kemauan suami atau kemauan istri hanya karena fasilitas dunia sampai anda menghalalkan segala cara dengan memakan riba, wal'iyadzubillahi min dzalik. 
Orang yang menghalalkan riba kata Rasulullah saw paling dahsyat dosanya mulanya tahap pertama dosanya seperti dia berzinah dengan ibunya sebanyak 70x, wal'iyadzubillahi min dzalik, mudah-mudahan Allah swt menjauhkan kita semuanya.
Maka daripada itu anda wahai saudara Eka dan istri anda, adalah sekarang malam yang begitu mulia bahkan anda di hari-hari anda ini selama 40 hari kata Rasulullah saw dikelilingi oleh 70.000 malaikat Allah swt, dan doa-doa anda sekarang ini dikabulkan oleh Allah swt, perbanyak doa kepada Allah swt, tapi jangan lupa niatnya. Anda sudah memikul beban yang begitu indah jangan lupa hak anda kepada suami dan istri anda pun wajib memenuhi hak kepada suaminya.

Kemudian disambung oleh Rasulullah saw :
“faman kanat hijratuhu ilallahi wa rasuluhi”
Barang siapa seseorang yang hijrah karena Allah dan rasulNya, seperti kita duduk di majelis ini kita niat untuk apa? kita hijrah demi Allah dan rasulNya bukan untuk siapa-siapa niscaya amal anda akan tidak si-sia.
Tapi jikalau anda hadir majelis karena fulan, anda hadir majelis karena si fulanah, anda hadir majelis karena supaya dilihat oleh orang sia-sia dan tidak ada pahalanya dan barakahnya sedikit.
Tapi jikalau anda hadir, hijrah dalam rumah anda yang asalnya banyak keburukan :
“ya Allah saya hadir di majelis ini untuk mendapat ridhaMu dan untuk mendapat ridhanya Rasulullah saw”
Maka setiap putaran roda anda, entah anda naik motor, entah anda naik mobil, entah anda jalan kaki itu setiap putaran dan langkah kaki yang anda jalankan itu mendapatkan kebaikan dari Allah swt. Maka jangan lupa hijrah karena Allah dan Rasulullah.
Dan ini juga Rasulullah saw mewanti-wanti kepada sahabatnya, sebelum mereka hijrah di wanti-wanti oleh Rasulullah :
“faman kanat hijratuhu ilallahi wa rasuluhi fahijratuhu ilallihi wa rasulihi”
Maka hijrahnya akan mendapat Allah dan RasulNya, maka anda jangan lupa anda hadir majelis ini karena Allah :
“ya Allah saya hadir di majelis ini untuk mendapat ridhaMu dan untuk mendapat ridhanya Rasulullah saw”
Hadir juga majelis yang lain juga karena apa? karena Allah dan RasulNya. Tetapi jikalau anda hadir majelis untuk supaya dilihat oleh orang, supaya saya nggak senang dengan si fulanah, saya nggak senang dengan fulan, saya benci dengan fulan jangan harap anda akan mendapat rahmat dari Allah swt.
Kata Rasulullah saw :
“Tidak akan turun rahmat disuatu kaum (suatu kampung) yang mana disitu ada terpecah belah, bahkan rezekinya akan disempitkan oleh Allah swt”
Makanya kita harus perlihatkan bagaimana gambaran orang islam sebaiknya itu bagaimana. Jangan kita beda kostum nggak mau, beda jaket nggak mau semuanya harus sama pecinta-pecinta nabi Muhammad saw.
Bahkan kita punya aulia orang-orang wali songo itu betapa suksesnya daripada menjalankan dan mengisi dakwahnya di negeri yang kita cintai ini, beliau itu dulu mereka-mereka itu ketika singgah di Negara Indonesia mereka lihat banyak orang-orang yang bermaksiat, orang peminum minuman keras, orang berzina tetapi mereka tidak meremehkan satu pun dari meraka nggak pernah. Dilihat selalu dengan penglihatan yang mulia, diajarkan, dia selamatkan, ini nggak boleh, ini boleh, ini yang halal, ini yang haram, ini jikalau anda melakukan anda akan mendapat pahala, ini jikalau anda melakukan anda akan mendapat dosa dari Allah swt, maka dari mereka mendapatkan kemuliaan dari Allah swt. 
Tetapi kalau kita menjadi umatnya Rasulullah saw selama itu baik, apapun, mejelis ini baik, majelis itu baik, majelis dari kampung itu baik semuanya baik yang mana mendapat ridha dari Allah swt itu baik. Jangan karena faktor jaket nggak sama nggak mau saya seperti itu, jadi anda pikiran-pikiran anda orang-orang yang kolot, orang-orang yang jauh dari rahmat Allah swt. Jangan anda melihat jaket yang mulia oh ini salah ini, benernya harus didukung, pumpung ada pemuda-pemuda yang mulia, masih ada pemuda-pemuda yang mengibarkan daripada kalimat Lailahaillallah Muhammadurrasulullah. Kalau orang zaman sekarang melihat ada orang yang mengibarkan bendera lewat diomongin “oh ngapain, mau unjuk rasa apa“.
Bukan ini syiar, kalimat Lailahaillallah Muhammadurrasulullah ini. Untuk apa? untuk memuliakan Allah dan memuliakan nabi Muhammad saw. Siapa tahu orang yang melihat bendera yang bertuliskan Lailahaillallah Muhammadurrasulullah orang yang aslinya kafir bisa masuk islam, cuma syiar aja nggak lebih daripada itu.
Apapun jaketnya anda harus berjalan sama, yang penting masih ada di dalam dirinya itu kalimat Lailahaillallah Muhammadurrasulullah saw. Tapi kalau kita masih membedakan satu dengan yang lain kapan islam akan maju. Maka katanya Rasulullah saw kalau seandainya Allah swt hendak membuka cahaya orang yang bermaksiat saja, cahaya orang yang bermaksiat kalau dibuka oleh Allah maka cahayanya akan menutupi barat dan timur, ini orang yang bermaksiat.
Bagaimana jikalau Allah swt membuka cahayanya orang muslim yang bertaat kepada Allah khususnya pemuda, siapapun mereka, apapun kalanganya, apapun jaketnya, apapun benderanya jangankan barat dan timur semuanya yang diciptakan oleh Allah dengan berkahnya ini orang muslim yang bertaat kepada Allah tertutupi dengan cahayanya ini orang.
Jangan berpikiran pendek kita ini jikalau melihat pemuda-pemuda seperti ini harus kita dukung, harus kita muliakan sambil di arahkan namanya pemuda masih labil. Jangan melihat jikalau salah begini “oh salah, nggak usah pakai jaket deh, amal ente seperti ini”, harus diarahkan, dipanggil “nak sini nak jangan gini, anda membawa benderanya Rasulullah maka lakukan seperti akhlaknya Rasulullah”. Jangan dibicarakan, harus dinasehati dan itu adalah ajaran islam adinul nasehat. 
Yang muda menghormati yang tua, yang tua menyayangi, mengayomi kepada yang muda. Rasulullah saw pun seperti itu, dengan pemuda bahkan dengan anak kecil pun tidak pernah marah Rasulullah saw, tidak pernah memukul nabi kita Muhammad saw. Itu yang harus kita sebarluaskan di kampung-kampung kita, yang harus kita sebarluaskan di desa-desa kita, di kota-kota kita, di kota Surabaya khususnya dan wilayah-wilayah yang lain sehingga mereka mengerti apa manfaat dakwah itu.
Bukan hanyalah apa? bukan hanya tahlilan, bukan hanya maulidan, bukan hanya dzikir tapi punya misi dakwah tertentu khusus. Semuanya dirangkul demi siapa? Demi membahagiakan daripada nabi Muhammad saw. 
Maka jikalau kita hijrahnya kita seperti itu di majelis-majelis yang mulia maka hijrahnya kita akan ditulis oleh Allah swt untuk Allah dan RasulNya.

Kemudian diwanti-wanti oleh rasulullah saw :
“faman kanat hijratuhu liddunya”
Barang siapa berhijrah hadir majelis hanya semata-mata cari dunai, semata-mata cari pamor, semata-mata cari makanan aja nggak ada manfaatnya, atau ;
“awimra atin yankihuha”
Atau semata-mata untuk mencari perempuan yang cantik naudzubillahimindzalik, hadir majelis sambil tolah toleh ada perempuan cantik kemudian dipacari naudzubillahimindzalik sambil berboncengan bersama-sama. Saya mewanti-wanti kalau seandainya ada jamaah Majelis Rasulullah yang berboncengan dengan wanita yang bukan muhrimnya bahkan belum menikah tolong jangan dilakukan itu lagi. Saya mengancam jangan. Jangan amalkan kemaksiatan, anda yang hadir dalam majelis anda harus utamakan daripada akhlaknya Rasulullah saw. Jikalau kekasih anda mengajak berboncengan, “nggak boleh ini bukan ajaranya Rasulullah saw”
Itu yang harus kita tebarkan didalam majelis –majelis, jangan anda hadir majelis berboncengan berdua dengan kekasih anda, “nggak apa-apa yang penting nggak gini (melakukan kemaksiatan)”, apakah nggak ada setan yang membujuk anda, didalam ibadah itu juga ada hawa nafsu yang mana merusak daripada ibadah manusia tersebut Waliyadzu billahi min dzalik.
Maka perbaikilah niat kita, apa niat kita hadir di majelis ini sehingga anda keluar majelis betul-betul membawa rasa cinta kepada Rasulullah saw. Sehingga bangun malam jangan ditinggalkan, shalat 2 rakaat sebelum subuh jangan ditinggalkan, shalat duha jangan ditinggalkan, shalat witir jangan ditinggalkan, memakai siwak jangan ditinggalkan, memakai adab ketika anda memasuki kamar mandi jangan ditinggalkan, pakai adabnya Rasulullah saw jangan bicara di kamar mandi, jangan bersiulan di kamar mandi kemudian jangan telanjang bulat di kamar mandi. Itu akhlaknya nabi Muhammad saw, itu manfaatnya kita hadir majelis dimana-mana sehingga membawa didalam diri kita rasa cinta yang membuahkan ittiba (mengikuti) daripada nabi kita Muhammad saw.
Mudah-mudahan dikesempatan yang sangat mulia ini kita diberkahi oleh Allah swt, marilah kita berdzikir dikesempatan yang mulia ini kita panjatkan semua hajat kita kehadirat Allah swt, tundukkan jiwamu dan mintalah kepada sang Maha memuliakan manusia, sang Maha mengistimewakan hambaNya yang mana mengampuni hambaNya dialah Allah swt. Jangan ragu-ragu untuk meminta kepada Allah swt, jikalau anda saja meminta kepada manusia sampai anda rendahkan hati anda, minta ini minta itu. Kepada Allah swt lebih lagi tundukkan hatimu memintalah dengan sungguh-sungguh kepada Allah swt bahkan keluarkan air matamu demi Allah dan RasulNya, mari kita sama-sama berdzikir.

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله

Sabtu, 03 Januari 2015

Tausiyah Habibana Idrus bin Muhammad Al Aydrus - Masjid Nurul Mukminin - Mulyosari, Surabaya, 31 Maret 2014

Assalamualaikum.Wr.Wb


Limpahan puji kehadirat Allah Subhaanahu Wata'alaa. yg mana kita di takdirkan,yg mana kita dikumpulkan di tempat dan kesempatan mulia ini untuk bershalawat kepada Rasulullaahi ShallAllahu'Alaihi Washahbihi Wasallam sungguh kami sangatlah beruntung memiliki Nabi seperti Seperti Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi Wa Sallam yg mana Rasulullah adalah yg akan menjadi penolong kita,menberi syafa'at pada kita yg akan memikul dari pada beban kita, beban dosa dosa kita sehingga yg mana nanti kita akan di selamatkan Oleh Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi Wa Sallam,,
Hadirin Hadirat yg di muliakan oleh Allah Subhaanahu Wata'alaa dikatakan oleh salah satu orang shaleh, yg mana beliau adalah cucu dari Rasulullaahi Shallallaahu'Alaihi Washahbihi Wasallam ,, yg mana beliau adalah keturunan dari Rasulullah,, yg mana diri beliau mengalir darah Rasulullah,, beliau adalah Imam Ali Zainal Abidin yg mana beliau adalah mendapatkan julukan SAJJAD,,manusi yg paling senang dg Sujud,,yg demen dg sujud,,
Dimana setiap malamnya beliau melaksanakan Shalat 1000 rakaat dan dipaginya beliau dg sendirinya memberikan bantuan bantuannya secara moril dan secara merata kepada orang orang yg tinggal dikota madinah memberikan karungan karungan gandum,beras, yg beliau pikul sendiri dan dimana orang orang tersebut,tidak tahu bahwa yg memberikan shodaqoh tersebut adalah Sayyidina Ali Zainal Abidin,,
Ketika beliau Wafat dan ketika beliau di mandikan,pada tubuh beliau di temukan terdapat dalam tubuh beliau ada bekas dari pada beliau memikul karungan gandum,dari pada beliau memikul dari karungan beras yg mana beliau memikulnya untuk memeberikan pada setiap Rumah di kota madinah,,dan disaat itu tidak satupun orang yg tahu bahwa memeberikan shodaqoh itu adalah Imam Ali Zainal Abidin,,
Itulah satu Contoh perbuatan yg tidak gila dg kemulian Orang,,itulah suatu contoh bagi kita yg tidak gila dg penghormatan,tidak mau di hormati barulah ketika beliau wafat dan mau dimandikan Jasad imam Ali Zainal Abidin ditemukan suatu bekas daripada memikul dari pada karungan karungan gandum dan beras tersebut,,

Suatu ketika murid beliau menegurnya,,Wahai imam sesungguhnya engkau tidak pantas melakukan hal ini,memikul karungan beras untuk diberikan kepada penduduk madinah,,maka menolehlah Imam Ali Zainal Abidin kepada muridnya,, seraya berkata,,
“Wahai Muridku,, apakah dihari kiamat engkau sanggup,akan memikul dosa dosaku di hadapan Allah Subhaanahu Wata'alaa ??” dg begitu sehingga murid beliau tersebut tidak mampu menjawab dari pada yg disampaikan pertanyaan dari imam Ali Zainal Abidin,,
Disebutkan dalan sebuah riwayat bahwasanya beliau menyebutkan bahwasanya Allah Subhaanahu Wata'alaa menyembunyikan keridhaan nya dibalik ketaatan dan takut kepada Allah Subhaanahu Wata'alaa ,,
Maka jangalanlah ada sedikitpun kata beliau untuk meremehkan didalam melaksanakn ketaatan ketaatan kepada Allah Subhaanahu Wata'alaa baik itu biarpun itu dg 2 rakaat setiap malamnya,jangan kau remehkan biarpun disaat engkau ketika masuk kedalam masjid,untuk melaksanakn dari pada shalat tahiyatul masjid,bahkan banyak orang yg lupa untuk membaca Niyat I'tikaf,,ini banyak yg lupa, akan tetapi jikalau engkau mampu melaksanakan ketaatan dari hal tersebut,,dari engkau duduk sampai anda keluar dari masjid ini, anda akan dihitung melakukan kebaikan kebaikan oleh Allah Subhaanahu Wata'alaa ,,
Sesungguhnya Allah Subhaanahu Wata'alaa. memnyembunyikan ke Ridhaan nya,dibalik ketaatan yg dilakukan hamba hambanya,,dan ketaatan yg dilakukan hambanya itu akan mendapatkan kemuliaan dari Allah Subhaanahu Wata'alaa ,,
Sesungguhnya orang yg beriman dan mereka yg mengerjakan amal shaleh, maka itu akan menjadi penyebab dari turunnya Ridha Allah Subhaanahu Wata'alaa ,kepada hamba hambanya dan ridhanya Allah Subhaanahu Wata'alaa. itu lebih utama dari pada dapatnya kita akan surganya Allah Subhaanahu Wata'alaa ,, begitu juga dg orang yg shaleh, mereka tidak mau mendapatkan syurganya Allah Subhaanahu Wata'alaa. jikalau tidak mendapatkan Ridhanya Allah Subhaanahu Wata'alaa,, maka dari itulah Imam Ali Zainal Abidin menyatakan,, Jangan kaget ini adalah amal ibadah,,oleh karenya janganlah kalian Remehkan,,
Rasulullah bersabada " Bertaqwalah kalian kepada Allah Subhaanahu Wata'alaa ,dan janganlah kalian sekali kali kalian remehkan amalan yg sedikit yg kau anggap di hadapan Allah Subhaanahu Wata'alaa “
biarpun dari pada kalian mengerjakan I'tikaf biarpun itu dari pada kalian mengerjakan shalat tahiyatal masjid., walaupun hal semacam ini,,tapi ini seharusnya di himbau oleh orang orang muslimin, karena sebagaimana disebutkan,, Hendaklah ia mengutamakan Amal Amal shaleh karena itu juga akan menjadi dari sebab turunnya ke Ridhaan Allah Subhaanahu Wata'alaa ,,
Jangan Remehkan,, biarpun anda hanya membaca ayat Qursy,dan apabila hendak keluar Membaca
LAQOD JA'AKUM RASULUN MIN ANFUSIKUM 'AZIIZUN 'ALAIHIMAA 'ANITTUM HARITSUN 'ALAIKUM BIL Mu'MININA RAA'UFUR RAHIM.......
{Surah AT Taubah:129}
jikalau anda sekalian apabila hendak keluar rumah membaca itu, maka akan di jaga dari setiap hati hati orang yg kurang senang,Insyaa Allah tidak akan mengusik kalian,, maka oleh sebab itu jangan sekali kali kita meremehkan amal ibadah,,biarpun seprti kita hadir di majelis yg mulia ini,,
Sesungguhnya Allah Subhaanahu Wata'alaa. menyembunyikan kemurkaannya didalam kemaksiatan yg dilakukan oleh hambanya, maka janganlah kita sedikitpun meremehkan dari pada kemaksiatan kemaksiatan yg kita lakukan,, biarpun itu daripada sebatas membicarakan aib orang lain,, itu mungkin sedikit jikalau kita yg merasa, akan tetapi daripada itu akan menjadi sebab dari pada turunnya murka Allah Subhaanahu Wata'alaa,, WAL IYAADU BILLAH MIN DZALIK kemaksiatan yg melanggar di zaman kita ini itulah yg menjadi penyebab dari pada turunnya murka Allah Subhaanahu Wata'alaa yg Dahsyat,,,
Hadirin Hadirat yg di muliakan Allah Subhaanahu Wata'alaa
Jangan kita kira murkanya Allah Subhaanahu Wata'alaa. itu hanya sebatas Hujan deras, hanya sebatas bencana,dan hanya semacam gempa bumi,,itu biasa, akan tetapi Murkanya Allah Subhaanahu Wata'alaa dahsyat ialah dijauhkannya kita dari sisi Allah Subhaanahu Wata'alaa ,,
Sehingga dalam shalat kita tidak merasakan,begitu juga dalam kita bershalawat juga tidak merasakan,bukan dalam hal itu saja,,mungkin daripada setiap ibadah yg lain kita juga tidak bisa merasakan, bahkan bisa shalat kita tidak khusyuk, shalatnya yg kemaren lebih khusyuk dari shalatnya yg sekarang/hari ini,,
Disaat itulah Allah Subhaanahu Wata'alaa memberikan murka yg dahsyat, yg mana daripada itu akan menjadi penyebab masuknya kita kedalam neraka Allah Subhaanahu Wata'alaa ,, oleh karena itulah orang shaleh tidak begitu berkeinginan luas untuk masuk ke syurga Allah Subhaanahu Wata'alaa ,, akan tetapi mereka berkeinginan memilih mendapatkan Ridhanya Allah Subhaanahu Wata'alaa ,,
Mudah Mudahan Kita semua Mendapat Ridhanya Allah Subhaanahu Wata'alaa , (Aamiin Allahumma Aamiin)
Sesungguhnya Allah Subhaanahu Wata'alaa. yg maha mulia itu menyembunyikan keridhaannya di balik hambanya,,oleh karena itu jangamlah sedikitpun daripada kita meremehkan dari pada hamba hamba Allah Subhaanahu Wata'alaa , sedikit kita remehkan Hamba Allah Subhaanahu Wata'alaa ,, maka itu akan menjadi penyebab daripada turunnya murka Allah Subhaanahu Wata'alaa ,,
Disebutkan dalam sebuah riwayat,,suatu ketika Sahabat Uwais Al Qarni,, beliau adalah sahabat yg tidak memiliki rumah yg indah,,tidak memiliki makanan yg mewah,suatu ketika sahabat Uwais Al Qarni makan dimana makannya adalah makanan sisa yg makanan dibuang oleh manusia,, disaat itulah datang se ekor anjing,, apakah anjing itu di usirnya,,tidak!!!
Justru sahabat uwais Al Qarni berkata,,Wahai Anjing makanlah makanan yg di hadapanmu,, dan aku akan makan,makanan yg ada dihadapanku,,dan aku tidak akan merasa mulia darimu,,sebalum Allah Subhaanahu Wata'alaa. telah meridhaiku,,
Bahkan Rasulullah menitipkan salam kepada sahabat uwais Al Qarni,, Rasulullah menitipkan pesan pada Sayyidina Oemar dan Sayyidina Ali{Radhiyallahu an huma} Padahal sahabat Uwais Al Qarni belum pernah bertemu dg Rasulullah,,
Rasulullah memanggil Sayyidina Oemar dan Sayyidina Ali untuk menyampaikan salam kepada Sahabat Uwais Al Qarni, dimana isi dari pada pesan Rasulullah tersebut,,
“Sampaikanlah Salamku pada Uwais Al Qarni,, dan mintakan agar supaya dia mau mendoakan aku“
Rasulullah meminta doa dari pada sahabat Uwais Al Qarni,, padahal Rasulullah sendiri sudah mendapatkan ampunan dari Allah Subhaanahu Wata'alaa ,,
" Sungguh Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yg nyata,, supaya Allah Subhaanahu Wata'alaa. memberi ampunan kepadamu{Nabi Muhammad} terhadap dosa yg telah lalu dan yg akan datang...........”
(Surah Al Fath:1&2)
Akan tetapi Rasulullaahi ShallAllahu'Alaihi Washahbihi Wasallam. adalah ciri dari orang sangat terhormat,Ciri Ciri dari manusia Mulia,Dialah manusia yg senantiasa mendekatkan dan menundukkan hatinya kepada Allah Subhaanahu Wata'alaa ,,
Akan tetapi setiap Rasulullah menjumpai daripada mereka yg melakukan kemaksiatan, tidak pernah sedikitpun Rasulullah memandang pelakunya dg pandangan yg meremehkan, akan tetapi Rasulullah bila menjumpai pelaku maksiat,, beliau Rasulullah tidak membenci Pelakunya melainkan Rasulullah membeci perbuatannya,, Itulah Rasulullah,,,
Pada kesempatan yg mulia ini,mari kita berdzikir kepada Allah Subhaanahu Wata'alaa , kita tenangkan hati kita sejenak, fokuskan daripada hatimu kepada Allah Subhaanahu Wata'alaa kita tundukkan hati kita,,
Di kesempatan yg sangat mulia ini, kita akan berdzikir dg menyebut Nama Allah Subhaanahu Wata'alaa dialah Dzat yg pantas untuk di puji,
Sertakan Hajatmu, pasti Allah Subhaanahu Wata'alaa akan mengabulkan daripada hajatmu semuanya,,
Dialah Allah Subhaanahu Wata'alaa Tiada Nama yg Abadi,,, tiada Nama yg kekal,,, Kecuali Hanyalah Allah.......
Angkat Tanganmu, jikalau ada diantara dari kalian telah melakukan dosa dosa,inilah kesempatan yg agung jikalau mau di ampuni semua dosa dosa kita Oleh Allah Subhaanahu Wata'alaa ,,,
Faa Quluuu Jami'an,,,,,!!!!!
Ya Allahu Yaa Allahu Yaa Allahu,,,,