Rabu, 24 Agustus 2016

Mengenal Istri - Istri Rasulullah SAW (Habib Idrus Bin Muhammad Alaydrus)

SAYYIDATUNA MARIYAH bint SYAM'UN AL QIBTIYAH RA
suatu hari d tahun 7H RASULULLAH SAW mendapatkan hadiah seorang budak dari Raja muqawqis. Budak itu bernama MARIYAH bint SYAM'UN AL QIBTIYAH. Beliau dihadiahkan kepada RASULULLAH bersama dengan adik perempuannya sirin. Yang mana Sirin dihadiahkan oleh RASULULLAH kepada sahabat beliau SAYYIDINA HASAN bin TSABIT.
SAYYIDATUNA MARIYAH AL QIBTIYAH adalah wanita cantik jelita, kulit nya putih. Beliau putri dari seorang ayah bernama Syam'un yang berasal dari suku qibti. Beliau adalah budak kesayangan Raja Muqawqis. Selama menjadi budak RASULULLAH SAW beliau diperlakukan dengan baik oleh RASULULLAH SAW. Hingga masa pembebasan beliau dijadikan istri oleh RASULULLAH SAW. Betapa berutungnya beliau.. karena beliau merupakan satu-satunya istri RASULULLAH yang dikaruniai anak setelah SAYYIDATUNA KHADIJAH. Ditahun ke 8H SAYYIDATUNA MARIYAH AL QIBTIYAH melahirkan seorang bayi laki-laki. Rasulullah sangat gembira mendengar kabar tersebut. Bayi laki-laki tersebut diberi nama IBRAHIM, dengan harapan akan mendapat keberkahan dari bapaknya para nabi yaitu NABI IBRAHIM AS.
Rasulullah sangat menyayangi bayi tersebut. Hingga menjelang usia 2 tahun sang bayi jatuh sakit, hingga sang ibu merasa khawatir. Dibawanya bayi tersebut kepada saudara perempuannya Sirin dengan harapan dapat diobati dan dijaga bersama sehingga sang anak sehat kembali. Hari demi hari berlalu, namun SAYYIDINA IBRAHIM tak sedikitpun menampakkan tanda-tanda kesembuhan. sehingga SAYYIDATUNA MARIYAH merasa semakin khawatir dan mengirim surat kepada RASULULLAH untuk menceritakan keadaan putra nya. Maka saat itu RASULULLAH bergegas pergi untuk menjenguk SAYYIDINA IBRAHIM. Beliau peluk SAYYIDINA IBRAHIM dan beliau tidurkan dipangkuan beliau, dan SAYYIDINA IBRAHIM menghembuskam nafas terkahir di pangkuan yang mulia, dipangkuan ayah tercinta RASULULLAH SAW. Maka sedihlah hati SAYYIDATUNA MARIYAH, begitu juga RASULULLAH SAW. Tanpa sadar beliau meneteskan air mata sambil mengucap "dan kami tidak mengucap kecuali apa yang telah diridhoi ALLAH, dan Demi ALLAH wahai IBRAHIM, kematianmu membuat hati kami sedih"
Melihat kesedihan SAYYIDATUNA MARIYAH maka RASULULLAH memerintahkan beliau untuk berhijrah ke Mesir. Beliau berkata "sesungguhnya engkau mampu membuka kota mesir. Dan pergilah kedesa yang bernama Qirath, dan berbuat baiklah kepada penduduknya, dan sayangi mereka. Maka SAYYIDATUNA MARIYAH dikirim bersama beberapa sahabat untuk menjaga beliau, dan juga bersama SAYYIDINA HASAN bin ALI bin ABI THOLIB RA. Beliau dibangunkan sebuah rumah di desa Qiroth tersebut, dan juga sebuah masjid yang terletak disebelah rumah beliau.
Setelah RASULULLAH wafat, SAYYIDATUNA MARIYAH hidup menyendiri dan menujukan hidupnya hanya untuk beribadah kepada ALLAH SWT. Beliau wafat pada bulan muharram tahun 16 H, pada masa pemerintahan SAYYIDINA UMAD BIN KHATTAB RA, dan dimaqamkan di pemakaman Baqi’. Semoga Allah menempatkannya pada kedudukan yang mulia dan penuh berkah.