Selasa, 26 Mei 2015

Tausiyah Habibana Idrus bin Muhammad Al Aydrus Jalsatul Istnain Majelis Rasulullah Saw Jawa Timur, Masjid Al Mukarram Mulyorejo - Surabaya 13 April 2015(mukhtarul hadits yang ke - 14)

بسمِ اللهِ الَّرحْمَنِ الَّرحِيْمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَ التَّعْلِيْم، وَالتَّذَكُّرَ وَالتَّذْكِيْر، وَالنَّفْعَ وَاْلإنْتِفاَع، وَاْلإفَادَةْ وَاْلإسْتِفَادَة،
وَالْحَثَّ عَلىَ التَّمَسُّكِ بِكِتَا بِ الله وَ سُنَّةِ رَسُوْ لِهِ، وَالدُّ عَا ءِ اِلَى الهُدَ ى، وَالدَّ لآ لَةَ عَلَى الخَيْر،
إبْتِغَا ءَ وَجْهِ الله، وَ مَرْ ضَا تِهِ وَ قُرْ بِهِ وَ ثَوَ ا بِهِ مِيْنَا الله تَعَا لَى
“Bismillahirrahmanirrahim nawaitu ta’alluma wa at-ta’liima wa at-tadzakkuro wa at-tadzkiiro wa an-naf’a wa al-intifaa’a wa al-ifaadata wa al-istifaadah wa al-hatstsa ‘ala at-tamassuki bikitaabillahi wa sunnati Rosuulihi wa ad-du’ai ila al-hudaa wa ad-dalaalata ‘ala al-khoiri ibtigho’an waj-hillahi wa mardhatihi wa qurbihi wa thawabihi minallahi ta’ala”.
قل ر سو ل ا لله صلى الله عليه وآله و صحبه و سلم
جد دوا إيما نكم أكثروا من قو ل: لا إله الا الله. (حد يث صحيح رواه أحمد)
“Qola Rasulallah shallallahu 'alaihi waalihi washahbihi wasallam, Jaddidu imaanakum akthiru min qauli: Lailaha ilallah (Hadisun Sahih Rawahu Ahmad)
[“Perbaharuilah iman kamu dengan memperbanyak menyebut kalimat: Laaailaha illallah”]
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang sama-sama kita muliakan para Habaib, para alim ulama, tokoh masyarakat, takmir daripada masjid Al Mukarram K.H Muhammad Fuad serta jamaah majelis pecinta-pecinta nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Puji syukur kehadirat Allah yang telah mengumpulkan kita dengan anugerah rahmat, dengan anugerah islam dan iman sehingga kita dikumpulkan oleh Allah swt, sehingga kita dipertemukan kembali oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan disaat itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala membentangkan daripada kasih sayang-Nya terhadap kita yang mana disaat ini kita berkumpul karena Allah, berdzikir karena Allah, bershalawat karena Allah, berteman karena Allah, bersilaturahmi karena Allah, duduk di majelis karena Allah, berjabat tangan dengan teman kita karena Allah, semuanya yang kita lakukan di malam hari ini semuanya karena Allah. Jikalau kita sudah semuanya karena Allah tidak terdapat didalam diri kita rasa yang tidak enak biarpun dicuekin, biarpun tidak disapa dengan temannya pun kita berusaha menyapa jikalau kita karena Allah maka semuanya akan terasa nikmat dan lezat karena semuanya karena Allah.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala didalam pembahasan daripada hadist yang ke 14 ini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wasahbihi wasallam mengajak kita didalam sabdanya جد دوا (perbaharuilah), apa yang harus diperbaharui? Apa yang harus diperindah dan diperbaharui lagi? Kata nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam إيما نكم (iman kalian). Karena imannya manusia itu naik dan turun, naik dengan ketaatan dan turun dengan kemaksiatan makanya perlulah kita menghadiri daripada majelis-majelis seperti ini atau majelis-majelis yang lain yang mana mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga iman kita selalu naik dan naik. Makanya imannya manusia naik dan turun, kalau imannya para nabi selalu naik, imannya malaikat tidak naik tidak turun tetap pada tempatnya. Makanya manusia dan para nabi dan para rasul itu imannya lebih mulia daripada imannya malaikat karena cobaannya yang sedemikian besar, ada hawa nafsu, ada maksiat, ada permusuhan, ada lain-lain sehingga kita mungkin oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala diuji sehingga ujian tersebut bisa menaikkan derajat iman kita kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan apa kita memperbaharui iman kita? Kata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wasahbihi wasallam أكثروا (perbanyaklah kalian) daripada apa? من قو ل (daripada kata-kata) لا إله الا الله (Laailaha ilallah). Jadi kita perbanyak kalimat لا إله الا الله. Makanya diceritakan didalam kitab shiratunnabawi bahwasanya sayyidina Abu Bakar itu tidak pernah lepas dengan kalimat لا إله الا الله biarpun tidak ada apa-apa sedikit-sedikit لا إله الا الله nggak pernah terucap sesuatu apapun kecuali mengucapkan kalimat لا إله الا الله merasakan apa? Merasakan lezatnya iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih daripada menikmati lezatnya makanan dan minuman.
Diceritakan ada salah satu imam di kota Hadramaut sana di kota Tarim namanya Al Habib Ahmad bin Muhammad Al Habsy yang mana kuburan beliau itu tepat ada di bawahnya Sayyidina Muhajir ra Muhammad bin Isa yang aslinya dari kota Irak hijrah ke kota Yaman sampai ke kota Hadramaut. Beliau itu paling banyak doyan makan yang namanya makan korma didalam riwayat bahwasanya beliau itu kalau sudah makan korma sampai tenggelam lehernya. Sampai-sampai muridnya beliau terlintas dalam hatinya bahwasanya ini guru ini habib kok banyak makannya nggak pernah lihat dzikir dan lain-lain yang paling banyak makan dan makan buah korma. Setelah itu murid ini dipanggil :
“ini hitung semuanya korma yang sudah saya makan ini”
“ya habib korma yang sudah anda makan ini bijinya sudah 10.000”
“ya sudah ambilkan tasbih saya”
Diambilkan tasbihnya membaca kalimat لا إله الا الله sebanyak 10.000 kali, dengan korma yang beliau makan 10.000 dzikirnya juga membaca kalimat لا إله الا الله sebanyak 10.000 kali.
Bayangkan hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kita bagaimana? Apa yang banyak kita ucapkan dari setelah subuh sampai ketemu subuh kembali apa yang banyak kita ucapkan daripada kalimat-kalimat selain لا إله الا الله naudzubillahi mindzalik. Yang kita ucapkan keluhan, yang kita ucapkan catatan yang tidak baik, yang kita keluhkan hal-hal kita menulis status di facebook yang tidak baik dan lain-lain. Keluhkanlah kepada sang Maha menerima keluhan manusia yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang tidak bosan mendengar keluhan daripada manusia yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jikalau manusia kita mengeluh sedikit mungkin ada rasa bosan tetapi jikalau Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah bosan dengan hamba-Nya keluhan apapun selalu diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bahkan doanya dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ketika meninggal itu Al Imam Al Habib Ahmad bin Muhammad Al Habsy begitu antusiasnya membaca kalimat لا إله الا الله hingga meninggal dalam keadaan membaca kalimat لا إله الا الله sampai ketika dibasuh dan dimandikan daripada jenazahnya di punggunganya tertulis kalimat لاإله الالله محمد رسول الله.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala begitu pentingnya dengan kita memperbaharui daripada iman kita dengan memperbanyak kalimat لا إله الا الله. Dikit-dikit dapat musibah لا إله الا الله, dikit-dikit dapat nikmat لا إله الا الله karena kenapa? Tidak ada yang memberikan nikmat, tidak ada yang memberikan musibah semuanya hanyalah siapa? Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang memberikan kita hidung, yang memberikan kita mata, yang memberikan kita tangan, yang memberikan kita kaki, yang memberikan kita mulut dan lain-lain semuanya Allah Subhanahu wa Ta’ala “Tidak ada yang berhak disembuh kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala”.

Marilah dikesempatan yang sangat mulia ini kita indahkan dzikir kita, kita basahi bibir kita bukan dengan basahi dengan makanan dan minuman saja, marilah dikesempatan yang sangat mulia ini kita basahkan daripada bibir kita, kita basahkan daripada lidah kita dengan kita mengucapkan kalimat الله kita niatkan mudah-mudahan iman kita selalu ditambah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dijauhkan kita dari segala kemaksiatan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Faqulu jami’an ya Allah..ya Allah..ya Allah..ya Allah..ya Allah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar