Jumat, 13 Maret 2015

Tausiyah Habibana Idrus bin Muhammad Al Aydrus - Masjid Nurul Jannah – Perak, Surabaya 31 Januari 2014

Hadirin dan hadirat yg di muliakan oleh Allah Swt, bahwasanya Allah Swt di kesempatan yg sangat indah ini, di malam yg mana di lahirkan atau bulan yg di lahirkan dari pada Nabi Muhammad Saw.
Tiada hari yang paling indah kecuali indahnya dilahirkan sosok sang Nabi Muhammad Saw, shalu’alannabi Muhammad…
Dimalam dan dibulan yang mana dilahirkan Nabi Muhammad Saw itu adalah malam atau bulan yang paling terindah bahkan melebihi dari pada indahnya malam Lailatul Qodar. Jikalau seandainya malam Lailatul Qodar itu diturunkan ribuan dan ratusan ribu malaikat – malaikat Allah Swt kepada orang – orang yang meminta ampun kepada Allah, tetapi dimalam dan dibulan dilahirkan Nabi Muhammad Saw lebih daripada ribuan bahkan milyaran bahkan trilyunan malaikat – malaikat Allah dan bidadari – bidadari Allah Swt yang mana mereka tinggal di surganya Allah Swt diturunkan oleh Allah Swt, dan khususnya dimalam ini menyertai kita menyaksikan kita bahwasanya kita semuanya anda dan saya bahwasanya cinta kepada Nabi Muhammad Saw.
Mudah – mudahan dengan adanya peringatan seperti ini, dengan acara seperti ini Allah Swt tidak mengangkat, tidak menghilangkan rasa cinta kita terhadap Rasulullah Saw, dan senantiasa kita semuanya khususnya anda – anda yang dimalam hari ini menyelenggarakan daripada peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw senantiasa mendapatkan syafaat dari Rasulillah Muhammad Saw.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah Swt, betapa indahnya Nabi Muhammad Saw, betapa mulianya Rasulullah Muhammad Saw yang mana Rasulullah itu sangat sulit sekali untuk dibicarakan dalam suatu pembicaraan, disuatu even, disuatu peringatan bahwasanya Rasulullah Saw itu keindahanya, akhlak budi pekertinya tidak bisa dituliskan, tidak bisa digambarkan, tidak bisa dilukiskan dengan mulut atau sekedar daripada syair, karena cukup Allah Swt yang mengetahui betapa indahnya Nabi Muhammad Saw.
Allah Swt membanggakan Nabi Muhammad dengan firman-Nya “Bahwasanya wahai engkau Muhammad mempunyai akhlak yang begitu indah”. Akhlak yang begitu mulia Nabi Muhammad Saw itu.

Maka kita sebagai ummatnya Rasulullah Saw sudah sepantasnya kita membanggakan dan kita bahagia bahwasanya kita ditakdirkan oleh Allah menjadi ummatnya Rasulullah Saw. Betapa perdulinya Rasulullah Saw kepada kita. Bagaimana kita terhadap Nabi Muhammad ? Bagaimana balasan kita terhadap Rasulullah Saw ? Apakah kita meniru sedikit demi sedikit dari pada akhlaknya Rasulullah, apakah kita meniru sedikit dan demi sedikit memaksimalkan dari pada menghidupkan sunnahnya Rasulullah Saw, tutur kata kita apakah kita sedikit demi sedikit meniru Nabi kita Muhammad Saw? Dan itu adalah tanda cinta manusia kepada Rasulullah Saw.
Jikalau Allah sendiri sangat mengidolakan Nabi Muhammad, apakah kita sebagai ummatnya tidak mengidolakan dengan Nabi Muhammad Saw?
Cukup mereka yang mengidolakan Rasulullah menjadikan kehidupanya, tidak akan rugi selamanya bahkan hidupnya selalu bahagia apapun yang menimpa (musibah), manusia hidup pasti akan dicoba manusia hidup pasti akan diuji.
Hadirin dan hadirat bersiaplah untuk diuji, tidak ada manusia yang menjalani kehidupan pasti akan mendapat ujian dari Allah Swt, dan itu merupakan tanda cinta Allah kepada manusia. Tanda cinta Allah Swt kepada manusia tersebut bahwasanya manusia tersebut selalu diuji oleh Allah swt khususnya dengan sedikitnya rejeki, dengan sedikitnya harta itu ujian dari Allah swt.
Para Nabi dan Para Rasul terdahulu telah diuji oleh Allah Swt, bahkan ujianya ihtiba’ dan imtihanya melebihi dari pada ujian yang sudah diberikan kepada kita sebagai ummatnya Nabi Muhammad Saw.
Contoh halnya daripada ujian atau ihtiba’ dan imtihan yang sudah diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw dengan sederhana rumah tangga yang dialami oleh Rasulullah Saw. Apakah kita sudah mengalami seperti halnya Rasulullah?
Bahkan Rasulullah Saw itu begitu sederhananya begitu sangat sedikit daripada hartanya tidak pernah mengeluh sedikitpun Nabi Muhammad Saw.
Bahkan di dalam doanya Rasulullah Saw berdoa Allahumma ahyini misykin wa amitni misykin wahsturni fi dzumrotil masyakin ”Ya Allah, hidupkanlah aku (dalam Cahaya-Mu) dalam keadaan miskin dan matikanlah aku (dalam Cahaya-Mu) dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah aku (dalam Cahaya-Mu) bersama orang-orang miskin". Jadi tidak ada orang menjadi hina ukuranya adalah orang – orang miskin tidak ada yang hina, bahkan Rasulullah itu didalam doanya minta mati bersama orang – orang miskin, minta hidup bersama orang – orang miskin. Lain dengan mungkin orang di zaman sekarang yang mana orang di zaman sekarang ini tergila – gila dengan yang namanya apa? Tergila – gila dengan yang namanya harta.
Tidak mau kumpul kecuali dengan orang kaya Naudzubillahimindalik, tidak mau berteman dengan orang kecuali orang yang punya mobil itu manusiawi, tetapi kalo memang bisa dijauhkan sedikit demi sedikit supaya kita tidak terlena dengan yang namanya dunia.
Dunia itu adalah apa kata Rasulullah Saw “Cinta dengan dunia itu adalah pangkal dari segala kesialan”. Pasti karena dunia itu akan melalaikan kita kepada Allah Swt.
Ketika Rasulullah Saw didalam masa hidupnya, Rasulullah itu tidur bahkan dipelepah – pelepah kurma Rasulullah Saw. Anda Ibu – ibu yang berkumpul disini atau Bapak – bapak yang mungkin atau dari kita mungkin apakah ada dari kita yang tidur dipelepah – pelepah kurma? Tidak ada.
Bahkan dirumah kita ada yang kasurnya tebal Masyaallah mengalahkan spring bed, ada yang harganya 2 juta, ada yang harganya 3 juta. Betul Bapak- bapak Ibu – ibu? Betul alhamdulillah… Itu adalah pemberian yang sangat mulia yang diberikan oleh Allah Swt, jikalau kita bersyukur atas kenikmatan yang diberikan oleh Allah Swt seperti itu, maka apa? Maka Allah Swt akan menambahkan kita, tetapi Naudzubillahimindalik sebaliknya jikalau kita kufur kita selalu menyanggah. Kata orang Surabaya itu selalu apa? Selalu tidak bersyukur dengan pemberian yang sedikit, selalu melihat orang yang di atas kita. Makanya jikalau anda melihat khususnya perkara dunia orang yang di atas anda, anda akan capek. Hidup anda akan merasa susah terus.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah jikalau anda saja tidak usah jauh –jauh, anda melihat saja ke atas terus capek apa tidak? Capek kan, apalagi dengan masalah dunia, kalo seandainya jikalau anda punya motor jangan melihat orang yang punya mobil. Bahkan Naudzubillahimindalik kadang – kadang kita bisa menghalalkan segala cara, bahkan kita makan riba, makan uang rentenir, makan uang bank, itu adalah apa? Adalah unsur – unsur yang mungkin memberatkan ibadah kita kehadirat Allah Swt, mau apa tidak mau itu pasti.
Dan itulah hadist yang sudah diterangkan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw “Barang siapa seseorang yang makan daripada rejeki yang haram, niscaya anggota tubuh anda itu akan bermaksiat, mau apa tidak mau”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar