Jumat, 02 Januari 2015

Tausiyah Habibana Idrus bin Muhammad Al Aydrus - Masjid Roudhotul Jannah - Jl. Johor – Perak Surabaya, Senin 02 Juni 2014

Bismillahirrahmanirrahiim…
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yang Sama sama kita muliakan para para Habaib, para ‘alim ulama, tokoh masyarakat, para orang-orang tua disini, hadirin dan hadirat yang mungkin umurnya jauh lebih tua dari saya mudah-mudahan kita semuanya diberikan kekuatan iman oleh Allah swt, mudah-mudahan kita semuanya diberikan panjang umur oleh Allah swt senantiasa melaksanakan ketaatan kepada Allah swt, dan mudah-mudahan rezeki kita dilapangkan oleh Allah swt, dan mudah-mudahan kita meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin ya Rabbal’alamin 3x…
Alhamdulillah…Alhamdulillahilladzii hadaanaa bi ‘abdihilmukhtaari man da’aanaa ilaihi bil idzni waqod naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa…Shollalla’alaikallohu baariukalladzi bikaya musyafa’u khoshonna wahabanaa ma’a aalikalathhari ma’dinisirrikalasma fahum sufununnajati himanaa,,Allohumma sholliwasallim’ala Sayyidina Muhammadin ‘abdika wa Rosulika Nabiyyil ummiyy waalaalihi waazwajihi wadurriyatihi…kamaasholaita’ala Sayyidina Ibrohima wa’ala alihi Sayyidina Ibrohim…wabarik’ala Sayyidina Muhammadin ‘abdika wa Rosulika Nabiyyil ummiyy wa’ala alihi waazwajihi wadurriyatihi… kamabarokta’ala Sayyidina Ibrohima wa’ala alihi Sayyidina Ibrohim fil’alamina innaka hamidummajid.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah swt yang memuliakan kita semuanya, yang mana disaat ini kita dikumpulkan oleh Allah swt menjadi manusia-manusia yang sangat cinta kepada Rasulullah saw. Mudah-mudahan rasa cinta kita tehadap Rasulullah saw ditambah oleh Allah swt, sehingga Rasulullah saw pun cinta kepada kita semuanya.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt, berbicara tentang Isra’ wa Mi’raj Nabi Muhammad saw yang mana telah dilewati oleh Rasulullah saw, yang mana telah dialami oleh Nabi Muhammad saw bahkan perjalanan tersebut adalah perjalanan yang begitu indah. Sehingga Allah swt pun mengenang didalam perjalanan tersebut.
Didalam firman-Nya Allah swt menyebutkan :
سُبْحَانَ الَّذِي  أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Yang mana semua itu diberkahi oleh Allah swt, semua apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, semua tempat yang disinggahi oleh Nabi Muhammad saw, biarpun surga, biarpun neraka, biarpun langit daripada langit pertama ke langit yang ke dua, ke langit yang ke tiga, ke empat sampai langit berikutnya sampai ke langit berikutnya, sampai ke Sidratul Muntaha bahkan ketika Nabi Muhammad saw sampai ke Hadraturrahman kehadiratnya Allah swt, begitu mulianya Nabi kita Muhammad saw sehingga alas kakinya pun tidak diperintahkan oleh Allah swt untuk melepaskannya.
Berbeda dengan yang dialami oleh Nabiyullah Musa as, yang mana ketika Nabiyullah Musa as ketika menghadap Allah swt, ketika berkomunikasi dengan Allah swt bahkan Nabiyullah Musa as lupa untuk tidak melepas daripada alas kakinya diperintahkan oleh Allah swt untuk melepas alas kakinya tersebut.
“Lepas alas kakimu itu wahai Musa, karena engkau berada disuatu tempat yang   sangat mulia”.
Maka Nabi kita Muhammad saw kehadapan Allah swt, kehadapan sidratul muntaha, bahkan ke hijab yang terakhir. Begitu mulianya alas kaki Nabi Muhammad saw, bahkan tidak diperintahkan oleh Allah swt untuk melepaskannya, bahkan tidak ada perintah untuk melepaskannya pada waktu itu.
Maka alas kaki Nabi kita Muhammad saw menjadi mulia, bahkan dizaman sekarang dibuat sebagai pedoman, dibuat sebagai jimat karena mulianya dengan alas kaki yang dipakai Nabi kita Muhammad saw.
Bahkan bagaimana jikalau manusia yang sangat dekat kepada Nabi kita Muhammad saw…?
Bahkan jikalau ada daripada manusia yang mana ketika bershalawat kepada Rasulullah saw dengan rasa rindu, dengan rasa syuk dengan rasa mahabbah, beda dengan seseorang yang bershalawat sekian ribu kali tetapi dengan tidak ada rasa rindu kepada Rasulullah saw. Tetapi ada orang yang bershalawat kepada Rasulullah saw, ketika menyebutkanya didalam shalawat “Allahumma shalli’ala Sayyidina Muhammadin” apapun bentuk shalawatnya tetapi dengan rasa rindu, rasa syuk rasa yang begitu gejolak asmara yang dialami oleh manusia tersebut ketika menyebut nama Nabi kita Muhammad saw maka disaat itulah Rasulullah saw ada bersama mereka.

Tadi siang saya dikejutkan ada beberapa laporan, ada beberapa jamaah yang disini ada yang mengirim saya daripada pesan Whatsapp daripada inboxnya pesan jamaah tersebut dia tadi pagi ketika terlelap didalam tidurnya dia jamaah yang hadir disini berjumpa dengan Nabi Muhammad saw dan mengatakan :
“Sesungguhnya saya (Muhammad) telah menunggu jamaah Majelis Rasulullah di Masjid Roudhotul Jannah sejak tadi pagi”.
Shallu’alannabi Muhammad…!!!
Mudah-mudahan kita besama Nabi Muhammad saw. Jikalau alas kaki saja hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt itu menjadi mulia, alas kaki yang buat untuk sebagai penginjak kaki itu menjadi mulia karena dipakai oleh Nabi kita Muhammad saw dan bagaimana jikalau seseorang hatinya begitu cinta, begitu rindu terhadap Nabi kita Muhammad saw..?
Bahkan disebutkan oleh Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi didalam maulidnya langit-langit saja menjadi mulia yang telah dilewati oleh Nabi kita Muhammad saw.
Langit itu sudah mulia tetapi diwaktu itu menjadi mulia lagi, karena kenapa…?
Karena telah dilewati oleh Nabi kita Muhammad saw. Bahkan tidak Nabi Muhammad saw tidak melewati langit yang pertama ke langit yang ke dua melainkan telah dibuka oleh malaikat-malaikat Allah swt untuk menyambut Nabi kita Muhammad saw.
Tidak melewati Rasulullah saw dari langit yang pertama, langit yang ke dua, langit yang ke tiga, ke empat yang ke lima sampai langit yang terakhir itu semuanya menyambut karena keberadaan Nabi kita Muhammad saw.
Langit saja menjadi mulia, langit menjadi mulia karena dilewati oleh Nabi kita Muhammad saw. Alas kaki yang dipakai oleh Nabi kita Muhammad saw pun menjadi mulia karena dipakai oleh Nabi kita Muhamad saw.
Dan bagaimana manusia yang mengalir didalam dirinya daripada darahnya Rasulullah saw..? atau manusia yang telah sibuk ketika bershalawat dengan rasa rindu kepada Nabi kita Muhammad saw. Dan Nabi Muhammad saw pun pasti menunggu anda semuanya dirumah anda ketika anda bershalawat kepada Rasulullah saw.
Bayangkan betapa indahnya dan tampanya Rasululah saw. Bayangkan betapa indahnya daripada perilaku Nabi kita Muhammad saw. Bayangkan betapa islam itu menjadi indah karena keberadaan daripada Nabi kita Muhammad saw.
Bahkan nabi-nabi yang terdahulu, Nabiyallah Musa as, Nabiyallah Ibrahim as dan semuanya para nabi rela mencopot daripada jabatanya asal menjadi ummatnya Nabi kita Muhammad saw.
“Wahai Allah jadikanlah saya menjadi ummatnya Nabi Muhammad saw”.
Nabi saja rela mencopot daripada jabatanya. Lain di zaman sekarang yang mana semua orang sudah tergila-gila dengan yang namanya jabatan. Ini diabaikan bahkan agamanya telah diabaikan bermain politik disitu.
Tetapi mereka para anbiya para mursalin tidak tergila-gila dengan yang namanya jabatan. Bahkan jabatan diabaikan begitu saja dilempar, wahai Allah saya tidak butuh ini, asal saya bersama Nabi Muhammad saw. Shallu’alannabi Muhammad…!!!

Diceritakan didalam kitab Shiratunnabawi bahwasanya ada sahabat yang sangat mengidolakan Nabi Muhammad saw dan sangat mencintai Rasulullah saw dipotong tanganya.
“Ayo saksikanlah bahwasanya tidak ada tuhan selain latta wa uzza”
“Tidak!! Saya bersaksi bahwasanya Allah adalah Tuhanku dan saya bersaksi bahwa Tuhannya Muhammad adalah kekasihku ”
Ditebas dipotong satu lagi tanganya, dipotong tangan kirinya.
“Kalau engkau tidak bisa memberikan kesaksian lagi bahwasanya tidak ada tuhan selain latta wa uzza tuhan kami, maka aku akan tebas lagi daripada anggota tubuhmu yang lain”
“Tidak, saya tetap memberikan bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah”.
Lihat, ini halawatul iman, daripada manisnya iman yang diberikan oleh Allah swt kepada sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. Maka pantaslah mereka sahabat-sahabat Rasulullah saw mendapat suatu keistimewaan dari Allah.
Bahkan didalam Al Qur’an disebutkan disetiap ayat daripada menjunjung tinggi daripada sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
Disebutkan oleh Allah swt rodhiyallahuanhu wa rodhuanhu yang mana mereka itu ridho kepada Allah dan Allah pun ridho kepada siapa..? kepada sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.

Hadirin hadirat yang saya muliakan cukuplah kita sudah diperingatkan oleh Allah swt dengan adanya Isra’ wa Mi’raj. Sehingga Nabi Muhammad saw pun meraih kecintaan Allah dan Allah.
Gimana kita akan dikenal dengan Allah..? tetapi kita tidak mengenalkan diri kita dengan Allah swt.
Gimana kita akan diberikan kemuliaan oleh Allah swt..? diri kita saja kita enggan untuk kita muliakan kehadirat Allah swt.
Gimana hajat kita mau dikabulkan oleh Allah swt..? kita saja lari dari Allah swt.
Jikalau anda disetiap hari anda, anda kenalkan diri anda dengan Allah swt, kenalkan terus dengan Allah swt. Ketuk pintuNya Allah swt, seraya anda jialau anda mau masuk rumah anda jikalau anda tidak dibukakan pintu oleh orang tua anda atau keluarga anda, pasti anda akan berusaha untuk mengetuk pintu tersebut.
Ketuk dan ketuk terus pintuNya Allah swt, sehingga anda akan merasakan daripada halawatul iman, daripada manisnya iman kehadirat Allah swt dan Allah swt pun akan memberikan penaunganya kepada anda.
Kenapa Allah swt..? sudah kita terangkan bahwsanya begitu indahnya Allah. Bahkan Allah swt mempunyai nama yang begitu banyak. “Doa kepada Aku” kata Allah swt dengan apa..? dengan Asmaul Husna dengan Asma yang begitu mulia begitu indah ya Allah, ya Rahman, ya Malik, ya Kudus, Allah swt menjuluki diriNya. Ya Karim, ya Muhaiminu, ya Hafid dijaga oleh Allah swt.
Tetapi kita malah bermalas-malasan kepada Allah swt, mendapatkan panggilan dari Allah swt panggilan sholat justru kita malah bermalas-malasan dengan Allah swt bahkan kita abaikan sholat.
Kita mendapatkan panggilan daripada Allah swt melalui malam, yang mana malam tersebut mempunyai rahasia yang begitu indah.
“Apakah ada dari mereka yang bertaubat kepada Aku..?
Itu Allah swt mengundang kita. Bagaimana perasaan anda jikalau anda diundang oleh orang kaya.
Bagaimana perasaan anda jikalau anda diundang dengan pejabat, anda diundang dengan guru anda dirumah anda pasti anda akan apa..? pasti anda akan merasakan mulia, kemuliaan didalam hati anda.
Disetiap malam Allah swt mengundang anda…!!! Siapa yang mengundang…? Allah rabbu’alamin, Allahulkarimul mananmul hafidulmun’in yang memberikan kita kenikmatan, memberikan kita kesehatan, memberikan apa yang kita minta tetapi kita masih mempunyai rasa pelit, rasa bakhil, rasa kikir dengan Allah swt.
Bahkan kita lihat bangsa-bangsa sekarang, bangsa Indonesia telah mendapat musibah yang begitu besar, yang begitu dahsyat. Ini dihancurkan, itu dijatuhkan, ini dukung ini, ini dukung itu berpolitik semuanya. Jangan main politik berbahaya, ingatlah kepada Allah swt, ingatlah kepada Nabi kita Muhammad saw yang mana senantiasa senang dan cinta kepada anda semuanya kepada kita semuanya.
Dan begitu cintanya Nabi Muhammad saw kepada kita,
“Jikalau ada saya dengar daripada malaikat ada amalan daripada ummatku yang baik saya sujud kehadirat Allah swt”.
Contohnya di malam ini Nabi Muhammad saw pasti sujud di malam ini karena kenapa..? bangga kepada kita semuanya dan Nabi Muhammad saw tersenyum kepada kita semuanya.
Tetapi sebaliknya hadirin dan hadirat yang dimulikan oleh Allah, jikalau kita sebaliknya kita membuat sengsara Rasulullah, kita membuat Nabi Muhammad saw semakin tidak tersenyum kepada kita, apa balasan Nabi Muhammad saw tidak mentertawai kita, bahkan tidak didoakan oleh Rasulullah saw untuk kita diturunkan balak dan musibah tidak..!!!
Apa jawaban Rasulullah saw ..? seraya dia berdoa kehadirat Allah swt :
“Jikalau saya amalan daripada ummatku suatu keburukan, suatu kejelekan niscaya saya akan sujud kehadirat Allah untuk memintakan ampunan kehadirat Allah swt”.
Apkakah ada manusia seperduli Nabi Muhammad saw…?
Kita justru malah menjauh dengan Rasulullah saw. Kita abaikan sunnah-sunnahnya Nabi Muhammad saw. Kita bahkan tidak menegur satu dengan yang lain, dengan orang tua kita, dengan teman kita waliyadhu billahi min dzalik. Satu dengan yang lain katakan saya dan saya, saya ini dan saya itu, itu tidak disenangi dan tidak dicintai oleh Nabi kita Muhammad saw.
Bahkan jangan sampai kita melewati malam nisyfu sa’ban yang mana disabdakan oleh baginda Nabi kita Muhammad saw :
“Sesungguhnya dimalam tersebut semua dosa diampuni oleh Allah swt”.
Ada beberapa dosa yang tidak diampuni oleh Allah swt kepada mereka yang memutuskan tali silaturahmi, kepada mereka yang durhaka kepada orang tuanya. Biarpun dia berpuasa sedemikian banyaknya, biarpun mereka sholat sedemikian banyaknya, biarpun kata Rasulullah saw biarpun mereka itu mati di tengah-tengah Ka’bah jika masih ada sifat dengki dengan sahabatnya, dia tidak akan bisa meraih dan masuk daripada surganya Allah swt, waliyadhu billahi min dzalik.
Lebih contoh pribadi mulia yang dialami oleh Nabi kita Muhammad saw ketika Isra’ wal Mi’raj. Rasulullah saw sujud kehadirat Allah swt, dan Allah pun melihat betapa agungnya ada akhlak, sopan santun yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw.
Apa jawaban Allah swt “Wahai Muhammad angkat kepalamu. Wahai Muhammad apakah engkau tidak mau melihat Aku?".
Lihat, itu makanya kita disunnahkan untuk melihat daripada wajahnya orang soleh karena Rasulullah saw pun disitu melakukan daripada melihat berkali-kali daripada Dzatnya Allah swt. Dia curi curahan kem    uliaan daripada Allah swt, sujud lagi kehadirat Allah swt. Dan Allah pun berkata kepada Nabi kita Muhammad saw :
“Wahai Muhammad sudah nggak mau lihat Saya lagi wahai Muhammad, dan tidak lagi mau melihat kecantikanku wahai Muhammad..?”.
Melihat lagi Nabi Muhammad saw, lihat indahnya Rasulullah saw. Yang mana disitu terlihat betapa mulianya ketika bertemu dzat yang pertama dengan dzat yang lain, tidak ada hijab. Langsung Rasulullah saw melihat daripada“Hadraturrahman”.
Kemudian Rasulullah saw pun malu-malu lagi melihat kehadirat Allah swt.
“Sudah ya Muhammad tidak mau lagi Saya? Kata Allah swt.
“Nggak mau lagi melihat kecantikan Ku, kebagusan Ku dan keindahan Ku lagi ya Muhammad?”
“Saya mau lihat dan saya mau lihat lagi wahai Allah..”
Tidak terbilang oleh Nabi Muhammad saw keindahan Allah swt. Bahkan disebutkan dalam suatu riwayat bahwasanya kata Rasulullah saw “Ketika saya melihat keindahan Allah swt yang pertama, yang ke dua yang ketiga itu berbeda-beda” kata Rasulullah saw yang pertama itu indah, yang ke dua makin indah, yang ke tiga makin indah lagi katanya Nabi kita Muhammad saw.
Bahkan kita nanti di dalam surganya Allah swt didalam riwayat bahwasanya kita akan diperjumpakan oleh Allah swt setiap hari jum’at untuk melihat daripada keindahan Allah swt. Makanya ada doa daripada orang soleh :
“Wahai Allah limpahkan kepada kami untuk melihat daripada dzatnya Allah swt”.
Bagi mereka-mereka yang tidak percaya dengan hal tersebut bagaimana bisa melihat daripada keindahan Allah swt..?
Lantas Allah swt mengatakan kepada Nabi Muhammad saw :
“Wahai Muhammad apa yang engkau minta” kata Allah swt.
“Aku akan berikan” kata Allah swt.
Tertunduk malu lagi Nabi Muhammad saw, dengan sopan santunnya.
Akhlaknya Rasulullah saw itu tergambar daripada Al Qur’an. Nabi Muhammad saw bukan mentang-mentang dia diperintahkan untuk melihat langsung dia dengan senonoh dengan tidak ada sopan.
Justru Nabi Muhammad saw dimalam tersebut dengan penuh rasa sopan santun kehadirat Allah swt, dengan kepala yang tidak mengangkat kehadirat Allah swt.
Lantas Allah swt mengatakan “Wahai Muhammad apa yang engkau minta”
Bagaimana perasaan anda jikalau ada orang kaya datang ke anda bilang apa mau anda? Yang kita pentingkan mungkin harta, yang kita pentingkan mungkin kendaraan, yang kita pentingkan mungkin hanyalah daripada sifat duniawi saja.
Tetapi Nabi kita Muhammad saw mengatakan kehadirat Allah swt :
“Wahai Allah ampuni saya..ampuni saya” mengaharp ampunan dari Allah swt padahal Nabi Muhammad saw sudah mendapat jaminan diampuni dosa-dosanya.
Tetapi kenapa Nabi kita Muhammad saw yang manusia “al insanu kamil” manusia yang sedemikian mulianya, manusia yang demikian sempurnanya masih meminta ampunan kehadirat Allah swt, tidak merasa betul, tidak merasa sempurna, selalu dalam kekurangan.
Kalau seandainya Muhammad seperti itu, bagaimana nasib saya dan anda..?
Kalau seandainya Rasulullah saw minta ampunan kehadiratnya Allah sedemikian mulianya. Apa jawaban Allah swt…
Lihat begitu harmonisnya, begitu romantisnya jikalau seorang hamba mengetuk daripada pintunya Allah swt. Rasakan ketika anda shalat rasakan, “innasshalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati” jangan lewatkan shalat yang anda rasakan begitu dan begitu saja, tidak ada yang namanya perkembangan.
Jikalau anda misalkan saja bekerja di perusahaan apakah anda rela dengan jabatan yang itu dan itu saja.., pembantu dan pembantu saja..? pasti anda punya keinginan untuk jadi manager, pasti anda punya keinginan untuk memiliki perusahaan tersebut.
Apakah anda tidak rela untuk mengetuk daripada pintunya Allah swt sehingga anda menjadi manusia yang begitu mulia kehadirat Allah swt.
Dengan sujud yang penuh harmonis dan romantis Rasulullah saw yang tidak dialami oleh nabi-nabi yang lain, apa jawaban Allah swt :
“Begitu indahnya akhlakmu wahai Muhammad, tidak pernah Saya temukan para anbiya para mursalin semulia akhlak dan adabmu ini wahai Muhammad..”
Tambah merendahkan diri Nabi Muhammad saw, bukan settingan. Kalau sekarang kadang-kadang orang jikalau mempunyai akhlak dan adab kadang-kadang ada settinganya seperti sinetron, seperti partai dll.
Ini tidak ada settingan, betul-betul keluar dari hati betul-betul keluar dari sanubari yang dimiliki oleh Nabi kita Muhammad saw.
Apa jawaban Allah swt :
“Wahai Muhammad jangan takut wahai Muhammad jangan risau, jangan bimbang senangkanlah, kabar baik wahai Muhammad, telah Aku ampuni dosa-dosamu yang sudah engkau perbuat yang terdahulu atau yang akan datang telah Aku ampuni semuanya” kata Allah swt.
Jamian daripada Allah swt, gimana jikalau anda bekerja disuatu perusahaan dikatakan oleh bos anda “hei ente bebas disini mau lakukan apa aja bebas, mau ambil gaji berapa saja pun bebas”.
Wah perasaan anda mungkin kadang-kadang apa..? merasa apa..? merasa paling tingggi disitu, merasa itu.
Tapi Nabi Muhammad saw tidak, justru merendahkan hatinya begitu tawadhuknya Rasulullah saw. Lantas ketika sudah mendapat jaminan seperti itu dia ketuk pintunya Allah swt, apakah Nabi Muhammad saw manusia yang mempuyai sifat yang mementingkan diri sendiri..? tidak.
Justru Nabi Muhammad saw dikala itu membawa proposal-proposal pendosa-pendosa daripada ummatnya untuk dilaporkan kehadiratnya Allah swt, untuk mendapatkan apa..? untuk mendapatkan ampunan dan rahmatnya Allah swt.
Bukan yang seperti kita bawa, jikalau kita bawa proposal-proposal pasti yang diminta harta, pasti yang diminta jabatan, pasti yang diminta sistim dunia semuanya.
Tetapi Rasulullah saw tidak, dilaporkan daripada pendosa-pendosa oleh Nabi kita Muhammad saw kepada Allah swt hingga ummatnya mendapatkan ampunan dari Allah swt. Apa jawaban Allah swt:
“wahai Muhammad jangan takut biarpun ada dari ummatmu mempunyai dosa sedemikian besarnya bahkan mengalahkan daripada besarnya gunung, asal dia mempunyai keyakinan bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, dan mereka itu bersaksi bahwasanya tidak ada “habibi” tidak ada kekasih semulia engkau biarpun dosa mereka banyak tetap Aku akan ampuni mereka wahai Muhammad. Dan mereka pasti akan Aku masukkan ke surga Ku wahai Muhammad”.
Mudah-mudahan kita masuk ke surganya Allah swt…Aamiin.
Tergantung bagaimana kita apakah kita selalu mengetuk daripada pintunya Allah swt.
Jikalau kita saja, jikalau kita mempuyai kekasih mungkin akan kita perhatiakan terus, kita sms terus tiap hari, sudah tidur? Sudah makan? Sudah ini sudah itu?
Setiap malamnya kita mengingatkan, tetapi kita apakah kita masih mengingat kehadirat Allah swt…??
Allah swt mengatakan didalam firmanya :
“Sebutlah nama Ku, niscaya Aku akan sebut nama kalian” kata Allah swt.
Dan bagaimana perasaan seorang manusia yang namanya disebut oleh Allah swt.
Bayangakan hal tersebut wahai hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt. Bayangakan jikalau Allah swt menyebut nama anda, dan mengumumkan disurga, dilangit semua menyebutkan, bayangkan..bayangkan..
Tidak bisa dibayangkan dan tidak bisa mungkin dilukiskan dengan lidah yang penuh kotor dan dosa ini. Allah swt mengatakan :
“Saya cinta sama itu orang fulan bin fulan” disebut oleh Allah swt nama kita, nama orang tua kita. Apakah kita tidak mau mempunyai kemuliaan semulia daripada orang-orang soleh uang sedemikian mulianya.

Jikalau kita rela dengan kemaksiatan Allah swt, shalat kita tidak tingkatkan, shalawat hanya anda anggap sebagai rutinitas biasa.
Jadikan shalawat ini sebagai obat rindu kehadirat Rasulullah saw niscaya anda akan dirindukan oleh Rasulullah saw. Bayangakan jikalau anda bershalawat bayangkan indahnya Rasul, bayangakan betapa tampannya Rasul. Bayangakan jikalau insyaalalh Rasul jikalau saya bershalawat saya akan melakukan semua sunnahmu.
Mungkin jikalau semua sunnah kita tidak bisa, sedikit demi sedikit amalkan daripada sunnahnya Nabi kita Muhammad saw daripada tutur kata anda jangan suka ngomong daripada pembicaraan yang kotor. Daripada perilaku anda jangan anda mempunyai perilaku yang kotor sehingga mengotori daripada Nabi kita Muhammad saw.
Shalatnya ditingkatkan bagaimana kekhusyukan kita kehadirat Allah swt. Bahkan diceritakan oleh orang soleh ada orang soleh di kota Hadramaut disana diceritakan bahwasanya beliau itu begitu khusyuknya ketika shalat kehadirat Allah, sampai-sampai beliau rela menyewa orang. Untuk apa menyewa orang..? untuk mengingatkan kalau sudah berpindah dari rukun yang pertama ke rukun yang ke dua. Sudah shalat “Allhuakbar” sudah ini tenggelam kehadirat Allah swt, nggak ingat lagi sudah waktunya rukuk nggak ingat lagi sudah. Tidak kepikiran utang, tidak kepikiran makanan tidak. Tidak lama ini orang yang dibayar “oh ini sudah lama ini” “hai syech hai guru ayo waktunya rukuk” rukuk dia sudah tenggelam kehadirat Allah swt.
Harus anda bedakan shalat anda yang kemarin dengan shalat anda yang malam ini anda lakukan. Jangan shalat kecuali dengan berjamaah, jangan tinggalkan shalat jamaah. Kata Rasulullah saw khususnya diwaktu isya :
“Barang siapa seseorang yang shalat isya’ berjamaah niscaya dia akan lewatkan malamnya dalam penjagaanya Allah sampai datangnya waktu subuh”.
Dijaga oleh Allah swt, santet akan menyantet anda, dukun akan menggunai anda tidak akan mempan. Karena kenapa..? anda akan melewati malam anda didalam penjagaanya Allah swt. Anda berkendaraan di jaga oleh Allah swt, anda dirumah sendirian dijaga oleh Allah swt, karena kenapa..? anda pentingkan shalat berjamaah.
Shalat jamaah mungkin sifatnya remeh tetapi begitu mulianya dan keagunganya didalam hadiratnya Allah swt. Begitu indah.
Belum lagi shalat subuhnya yang dekat masjid shalat subuh di masjid, yang dekat mushalla shalat subuh di mushalla. Kalau jauh dari masjid dan mushalla shalat subuh dengan keluarganya, anak istrinya dudukkan shalat subuh berjamaah.
Kata Rasulullah saw didalam sabdanya :
“Barang siapa seseorang yang shalat subuh berjamaah dia akan melewati harinya sampai datangnya waktu sore dia dalam penjagaan Allah swt”.
Sekuat-kuat dukun mana yang bisa mengalahkan daripada penjagaanya Allah swt..? Sekuat-kuat tukan sihir mana yang bisa mengalahkan daripada kekuatan Allah swt..?
“Lahawla wala quwwata illabillah”
Tapi jikalau kita telantarkan daripada sunnahnya Nabi Muhammad saw, contoh halnya siwak saja dengan siwak diceritakan bahwasanya dengan siwak saja di zamanya amirul mukminin Umar bin Khatab peperangan orang islam dimenangkan oleh Allah swt, karena perkara siwak. Perkara yang mungkin kita remehkan yang mungkin harganya 5ribu atau 7ribu, tetapi begitu mulianya itu siwak sampai-sampai dilihat oleh orang-orang kuffar melihat :
“Tuh orang-orang islam pohon-pohon aja dimakan, begitu antusiasnya melawan kita batang-batang pohon dimakan. Kalau seandainya batang pohon dimakan bagaimana kita?”
Kata Rasulullah saw :
“Barang siapa seseorang yang melaksanakan daripada satu sunnahku, dia akan mendapatkan pahala 100 orang sahid”.
Mudah-mudahan kita dimuliakan oleh Allah swt, kita mendapatkan bagian dari Allah swt dimalam ini. Mudah-mudahan kita dimalam ini kita selalu dicintai oleh Baginda Nabi kita Muhammad saw, jangan anda lewatkan malam ini tanpa shalawat kepada Rasulullah saw dengan rasa rindu, 10x shalawat anda dengan rasa rindu lebih bagus, lebih indah daripada 1000x shalawat tanpa rasa rindu. Shalawatlah dengan rasa rindu seolah-olah rasakan bahwasanya anda rindu kepada Rasulullah saw.
Dan tidak menutup kemungkinan anda akan didatangi Rasulullah saw, dan itu pasti.
Dan itu jaminan dari Rasulullah saw :
“Barang siapa seseorang yang bermimpi dengan aku, sesungguhnya dia itu mimpi dengan aku, karena sesungguhnya syaitan itu tidak akan bisa menyerupai aku”.

Mudah-mudahan dimalam ini kita bisa bermimpi dengan Nabi Muhammad saw.
Sucikanlah mereka-mereka yang hadir dikempatan yang sangat mulia ini wahai Allah.
Jikalau ada dari kita yang kotor sucikanlah wahai Allah. Jikalau ada dari hati kita yang kotor sucikanlah wahai Allah. Jikalau ada tubuh kita yang kotor wahai Allah dengan datanganya bulan Sya’ban ini akan kita sambut bulan Ramadhan sucikanlah wahai Allah, sehingga kita menyambut bulan Ramadhan dengan sesuatu yang suci, dengan sesuatu yang mulia ya Rahman ya Rahim ya Dzaljalali wal ikram.

Marilah dikempatan yang sangat mulia ini kita berdzikir bersama–sama dengan kita mengucapkan kalimat ya Allah..ya Allah.. resapi indahkan didalam hati anda bahwasanya tidak ada yang satu kecuali satu yaitu Allah swt hurabbul’alamin, wa razaqulkarim. Memberikan anda kesehatan, memberikan anda rezeki.
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
يَا الله …يَا الله …يَا الله …يَا الله …يَا الله … يَا الله ...يَا الله... ياَ الله

Tidak ada komentar:

Posting Komentar