Sabtu, 03 Januari 2015

Tausiyah Habibana Idrus bin Muhammad Al Aydrus - Safari Dakwah - Masjid Manarul Ilmi ITS, Kamis 08 Mei 2014

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…


Sama sama kita muliakan para Habaib, para ‘alim ulama, tokoh masyarakat, para orang-orang tua yang mungkin tidak bisa saya sebutkan satu persatu, dosen semuanya tapi tidak menguragi rasa hormat saya kepada mereka semuanya, yang mana mereka semuanya sudah saya anggap sebagai orang tua saya sendiri, sebagai guru saya sendiri.
Mudah-mudahan yang hadir dikesempatan yang sangat mulia ini mendapat lautan rahmat daripada Allah swt, Aamiin ya rabbal’alamin 3x..
Hamdan li Robbin Khosshona bi Muhammadin 2x…Alladzi anqodznaa wa iyyakum min dzulmatiljahli waddayaajiri, Alhamdulillah…Alhamdulillahilladzii hadaanaa bi ‘abdihilmukhtaari man da’aanaa ilaihi bil idzni waqod naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa…Shollalla’alaikallohu baariukalladzi bikaya musyafa’u khoshonna wahabanaa ma’a aalikalathhari ma’dinisirrikalasma fahum sufununnajati himanaa,,Allohumma sholliwasallim’ala Sayyidina Muhammadin ‘abdika wa Rosulika Nabiyyil ummiyy waalaalihi waazwajihi wadurriyatihi…kamaasholaita’ala Sayyidina Ibrohima wa’ala alihi Sayyidina Ibrohim…wabarik’ala Sayyidina Muhammadin ‘abdika wa Rosulika Nabiyyil ummiyy wa’ala alihi waazwajihi wadurriyatihi… kamabarokta’ala Sayyidina Ibrohima wa’ala alihi Sayyidina Ibrohim fil’alamina innaka hamidummajid.
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah swt yang memulyakan anda dan saya sehingga bisa menghadiri daripada majelis yang mulia ini, dirumah Allah swt, yang mana Allah swt Yang Maha Kaya, Yang Maha Dermawan, Yang Maha Memuliakan Sayyidina Muhammad…Shallu’alannabi Muhammad.
Yang Maha Memuliakan Sayyidina Muhammad…


Dibulan yang agung ini, dibulan yang Allah swt melalui daripada perjalanan yang begitu istimewa, perjalanan yang begitu indah. Sejarah mencatat, sejarah telah menuliskan suatu kejadian yang begitu indah, yang tidak dialami oleh para Nabi, oleh para Rasul, kecuali Sayyidina Muhammad saw.
Dan begitu kalutnya hati Muhammad saw, sehingga diriwayatkan oleh Allah swt, dipanggilah oleh Allah swt dan dikala itu Rasulullah saw hatinya lagi sedih, hatinya yang begitu risau. Ditinggal orang yang dicintainya, ditinggal oleh istri yang dicintainya
Sayyidatina Khadijah al Kubra. Juga ditinggal oleh paman yang dicintainya, paman Abu Thalib. Dikala itu Rasulullah saw mengalami hati yang begitu sedih, mengalami hati yang begitu risau, maka dihiburlah oleh Allah swt, karena Nabi Muhammad saw adalah kekasihNya.
Hendak Allah swt menghibur lewat perjalanan yang begitu indah, melalui daripada firman Nya yang begitu agung yang difirmankan oleh Allah swt :
بِسْــــــــــــــــــمِ الرَّحِيمنِ الرَّحْمَاﷲ
سُبْحَانَ الَّذِي  أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya : Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Yang mana kita dihimbau untuk percaya, yang mana kita dihimbau untuk sami’na wa atho’na jikalau anda hendak memikirkan daripada kejadian Isra’ wa Mi’raj maka akal kita tidak akan sanggup memikirkan hal tersebut. Barusan kita mendengar daripada Al Habib Ahmad bin Yunus Al Muhdor, begitu singkatnya hingga hangatnya ketika ditinggalkan oleh Rasulullah saw tempat tidurnya masih dirasa, karena begitu cepatnya. Disini adalah butuh dengan hati IMAN, dibutuhkan adanya kepercayaanya kita terhadap kejadian yang begitu agung, yang mengagungkan Zat yang Maha Agung kepada kekasih yang begitu agung, Sayyidina Muhammad saw, Shallu’alannabi Muhammad….                                                                                        

   سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا  
   

Ab’du.. Hamba…makanya Rasulullah saw itu paling senang jikalau ada yang memanggilnya Hamba. Tapi mungkin kalau kita mungkin jadi tersinggung jikalau ada yang memanggil dari kita hai hamba..hai budak..hai ini, jikalau mungkin ada yang tidak menyapa dengan daripada titelnya mungkin kita tersinggung. Ini titelnya yang sedemikian banyak jikalau tidak disebut saja mungkin agak tersinggung. Tetapi Nabi Muhammad saw banyak yang tidak memanggil Sayyidina Muhammad, begitu mencelakanya, begitu mengucilkanya. Apakah pantas seseorang yang menyebutkan didalam sebutanya atau didalam sholatnya tidak memakai Sayyidina Muhammad,       apakah pantas..? Tidak pantas menurut akal sehat. Jangan pakai dalil dulu menurut akal sehat saja, jikalau bapak anda saja jikalau dipanggil dengan sebutanya marah apa tidak..? dosen anda dipanggil namanya marah apa tidak..? marah.                         Tetapi itu ketaqwaanya dalam hati Rasulullah saw sehingga paling senang dengan sebutan hamba..Ab’duhu..dialah hambanya Allah swt, siapa itu..? Baginda Nabi kita  Muhammad saw. Yang mana Rasulullah saw dikala itu lagi jenuh, lagi bimbang, lagi sumpek dihibur oleh Allah swt. Maka daripada melalui malaikat Jibril, Allah swt menyerukan daripada panggilanya “Wahai jibril panggil itu hamba” dipanggil oleh Allah swt, bahkan didalam riwayat itu panggilan tiba –tiba, tidak ada janjian disitu antara Allah dan Nabi Muhammad tidak ada janjian. 
Lain dengan kita jikalau kita mau bertemu dengan orang pasti ada yang namanya apa? Pasti ada janjian, ketemu disini, jam ini, waktunya ini diwilayah ini.
Tetapi didalam riwayat panggilan Nabi Muhammad yang dipanggil Allah swt tiba-tiba.
Nabi Muhammad saw ketika itu dikatakan diwaktu itu Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya. Bahkan Rasulullah saw didalam sabdanya saya telah melihat diwaktu itu maksudnya Rasulullah saw, memandang sayapnya itu ada 700 bahkan 600 sayap dalam riwayat yang lain. Kata Rasulullah satu sayapnya saja jikalau dibeber itu sayap yang dimiliki malaikat Jibril itu bisa menutupi barat dan timur.
Barat dan timur tertutup dengan satu sayap yang dimiliki oleh siapa..? Oleh malaikat Jibril, akal sehat bisa menerima..? akal sehat nggak bisa menerima..
Sami’na wa atho’na…!!! ini yang harus kita tekankan dengan peristiwa Isra’ wa Mi’raj, begitupun anda kalau orang-orang dahulu jikalau bicara pada orang tuanya sami’na wa atho’na kami jalankan dan kami bela. Kalau orang-orang sekarang mungkin dengan keintelektualanya sehingga sedikit demi sedikit menjauhkan dia kehadirat Allah, bahkan tidak merasakan daripada enaknya dan asyiknya ketika bermunajat dengan Allah swt, dan ketika bershalawat kepada Sayyidina Muhammad saw karena ukuranya serba akal dan akal..dan akal..sehingga menjauhkan dirinya kpd Allah swt.
Seberapa kuat akal anda..? seberapa kuat akal anda…misalkan aja jikalau akal manusia itu dalam 24 jam tidak tidur, pasti hank apa tidak..? Diajak bicara nyambung apa tidak..? pasti tidak nyambung, karena butuh istirahat yang namanya manusia.
Gimana disuruh untuk mempercayai daripada perjalanan Isra’ wa Mi’raj..?
Sami’na wa atho’na…kami dengar dan kami laksanakan wahai Allah….
Sehingga jikalau kita sudah mempunyai iman seperti ini sepintar kitapun, semulia-mulia kitapun tidak akan mendapatkan daripada asyiknya kita beribadah kepada Allah swt, mendapatkan daripada indahnya, asyiknya jikalau seseorang bershalawat kepada junjungan Nabi Muhammad saw dengan mantap dan mengasyikan bila kepercayaan anda seperti itu.

Ini waktunya sudah malam jadi kita ringkas saja, insyaallah kita sambung lagi pada Safari Dakwah di Lamongan tanggal 17 Mei 2014 Majelis Rasulullah saw Jawa Timur.
Marilah kita berdzikir kehadirat Allah swt, kita tundukkan daripada hati kita kehadirat Allah swt. Bahwasanya disaat ini dan dimalam ini memilih saya dan anda untuk berdzikir kehadirat Allah swt, apalagi ini dimalam jumat yang mana disabdakan Nabi kita Muhammad saw termasuk malam yang tidak tertolak doa kehadirat Allah swt, yang mana doa manusia dikabulkan dimalam ini yaitu dimalam jumat ini, marilah kita berdzikir kehadirat Allah swt…
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
يَا الله …يَا الله …يَا الله …يَا الله …يَا الله … يَا الله ...يَا الله

Tidak ada komentar:

Posting Komentar