Sabtu, 03 Januari 2015

Tausiyah Habibana Idrus bin Muhammad Al Aydrus Tabligh Akbar Masjid Muttaqin, Juwingan Surabaya, Senin 21 Juli 2014



Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…



Sebelum kita mulai daripada pembahasan, kita bacakan surat Al fatihah kepada ada satu nenek daripada jamaah Majelis Rasulullah yang meninggal sekitar 2 hari yang lalu kita bacakan Al Fatihah mudah-mudahan segala amal beliau diterima oleh Allah swt. Dijadikan kuburanya menjadi Raudhah dan ditempatkan yang begitu istimewa bersama Nabi Muhammad saw yang bernama Mbh Welas. Alhadiniyah wakunsolehan jami’an syahidan fiddini waddunya wal akhirah Al Fatihah… 



Yang sama sama kita muliakan para Habaib, para ‘Alim ulama, tokoh masyarakat, ketua ta’mir masjid Muttaqin para orang-rang tua disini sebelumnya saya pribadi dan jamaah Majelis Rasulullah mengucapkan ribuan terimakasih kami atas penyediaan tempat dan masjid ini, mudah-mudahan segala amal kita diterima oleh Allah swt dan kita semuanya menjadi manusia-manusia yang dimuliakan oleh Allah swt...Amiin3x ya rabbal’alamiin.



Sedikit saya akan menceritakan daripada sedikit biografi tentang Majelis Rasulullah saw bahwasanya Majelis Rasulullah saw ini tidak ada bedanya dengan NU, mazhabnya sama, yang diajarkan sama, mengambil daripada ajaran-ajaranya orang soleh sampai sambung sanad kepada para wali 9 sampai sambung sanad lagi kepada Nabi kita Muhammad saw.
Dan semua yang hadir disini tidak ada yang menyimpang daripada ajaranya NU tapi namanya Majelis Rasulullah, yang pertama yang merintis daripada Majelis Rasulullah ini yang berada di Jakarta saudara saya, kakak saya bahkan guru saya Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawwa yang mungkin meninggal sekitar setahun yang lalu yang mungkin kalau tidak salah beliau meninggal kemudian membuka cabang ada wilayah Jawa Barat, ada wilayah Jawa Tengah dan ini wilayah Jawa Timur yang isinya untuk mengajak pemuda-pemuda khususnya, untuk senantiasa cinta dengan Nabi kita Muhammad saw sehingga dengan cinta kita kepada Rasulullah saw kita semakin dicintai oleh Allah swt…Aamiin3x ya rabbal’alamiin.
Jadi itu kurang lebih sedikit daripada ringkasan daripada riwayat Majelis Rasulullah saw yang mana merangkul daripada semua majelis-majelis. Dan kita tidak ada persaingan, yang mengatakan ada persaingan majelis itu lebih hebat, majelis ini lebih banyak itu hatinya beribu-ribu kali saya katakan hatinya sakit.
Sesungguhnya kemuliaan dan keberhasilan majelis bukan dengan jumlah yang banyak. Justru keberhasilanya majelis adalah keistiqomahanya yang kita hadir dalam majelis tersebut sehingga apa yang kita dapat pelajaran, sunnah, ajaran Nabi kita Muhammad saw bisa kita terapkan untuk diri kita pribadi, untuk keluarga kita sehingga kita senantiasa mencintai Nabi kita Muhammad saw.



Hamdan li Robbin Khosshona bi Muhammadin 2x…Alladzi anqodznaa wa iyyakum min dzulmatiljahli waddayaajiri, Alhamdulillah…Alhamdulillahilladzii hadaanaa bi ‘abdihilmukhtaari man da’aanaa ilaihi bil idzni waqod naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa…Shollalla’alaikallohu baariukalladzi bikaya musyafa’u khoshonna wahabanaa ma’a aalikalathhari ma’dinisirrikalasma fahum sufununnajati himanaa,,Allohumma sholliwasallim’ala Sayyidina Muhammadin ‘abdika wa Rosulika Nabiyyil ummiyy waalaalihi waazwajihi wadurriyatihi…kamaasholaita’ala Sayyidina Ibrohima wa’ala alihi Sayyidina Ibrohim… fil’alamina innaka hamidummajid. 



Alhamdulillah saya disini akan membacakan salah satu hadist Rasulullah saw yang mungkin ini berkenaan dengan kehidupan kita sehari-hari. Yang insyaallah jikalau kita melaksanakan daripada pesan-pesan Nabi Muhammad saw atau ilmu-ilmunya Rasulullah saw niscaya hidup kita semakin damai, hidup kita makin beruntung, hidup kita makin dekat dengan Allah swt, khususnya ini kita di bulan Ramadhan tidak terasa seperti yang dikatakan ketua ta’mir masjid Muttaqin kita sudah dimalam ke 25 bulan Ramadhan. Apa yang sudah kita ambil didalam bulan Ramadhan malam ke 25 bulan ini.. Salafuna soleh kalau sudah dimalam 10 terakhir ini meneteskan air mata. Sambil mengatakan didalam sanubari mereka, mereka berbicara dalam diri mereka : “Dimana diantara kita termasuk apakah kita termasuk hamba-hamba yang terburuk atau hamba-hamba yang beruntung”. 
Kita tanya diri kita, besok malam 26, malam 27, 28, malam 29 hilang bulan Ramadhan. Bagaimana nasib kita berpisah dengan bulan Ramadhan..? 
Makanya orang-orang soleh jikalau sudah 10 terakhir daripada bulan Ramadhan meneteskan air mata, bersedih berpisah dengan bulan Ramadhan. Enam bulan bersedih berpisah dengan bulan Ramadhan, enam bulan setelahnya persiapan untuk menyambut daripada bulan Ramadhan sehingga 12 bulan mereka selalu dalam waktunya di dalam bulan Ramadhan. 
Maka dari itu bagaimana nasib kita ketika kita akan berpisah dengan bulan Ramadhan, Al Qur’an kita, shalat tarawih kita, kemudian sunnah-sunnah yang lain, shalat witir, shalat dhuha, shalat tasbih kita bagimana menyambut malam Lailatul Qodar. 
Mungkin orang sekarang lagi sibuk, kapan malam Lailatul Qodar ya..? apakah malam mini..apakah malam besok..apakah malam besoknya lagi..? malam Lailatul Qodar ialah malam yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang kenal dengan malam Lailatul Qodar. 
Pingin tahu kapan malam Lailatul Qodar datang ..? bahwasanya Sayyidatina Aisyah mengatakan dalam riwayat hadist Rasulullah saw :
“Persiapkan dirimu untuk 10 terakhir khususnya di malam-malam ganjil di bulan Ramadhan”.
Persiapan dengan apa..? dengan ibadah. Perbanyak dengan sujud, instropeksi diri, perbanyak shalat, jaga hubungan dengan Allah swt.
Tapi kalau seandainya dia menghidupkan malam dengan bermain-main, membicarakan kejelekan orang dengan alasan dia menghidupkan malam untuk mendapatkan malam Lailatul Qodar, malam Lailatul Qodar tidak akan bersambung hubunganya dengan sesuatu yang diharamkan oleh Allah swt. Tidak bersambung dengan membicarakan kejelekan orang lain, tidak bersambung daripada malam Lailatul Qodar dengan membuka aib orang lain, aib keluarga, aib orang tua diceritakan kepada temanya, itu tidak akan mendapat bagian daripada malam Lailatul Qodar. 
Orang yang mendapat bagian malam Lailatul Qodar adalah mereka ahlu sujud. Mereka yang senang sujud bermunajat dengan Allah swt, menginstropeksi dirinya bagaimana menjaga hubunganya dengan Allah swt. Itu adalah ciri-ciri mereka yang mendapatkan malam Lailatul Qodar.
Mungkin ada yang mengatakan malam 23, ada yang mengatakan malam 25. Seperti halnya Paman Rasulullah saw mengatakan beliau pernah mendapatkan malam 25 dalam bulan Ramadhan, Sayyidah Aisyah mengatakan malam 21 bulan Ramadhan. Tetapi Rasulullah saw tidak pernah menyebutkan, tetapi banyak riwayat hadist yang mengatakan didalam 10 hari terakhir daripada bulan Ramadhan khususnya dimalam-malam ganjil atau malam-malam genap pun bisa dimasukkan dengan dia menghidupkan daripada malam bulan Ramadhan, makanya dikatakan “Lailatul Ramadhan” daripada malam bulan Ramadhan.
Didalam mandipun kita di sunnahkan mandi di malam bulan Ramadhan, maksudnya mandinya setelah apa..? setelah maghrib. Persiapan ketika akan menyambut shalat tarawih di sunnahkan melakukan hal itu. Maka daripada itu hidupkan malam 10 malam terakhir bulan Ramadhan dengan kita melakukan sujud, memperbanyak rukuk kita, perbanyak dzikir, Al Qur’an nya ditambah, maka engkau akan mendapatkan bagian daripada malam Lailatul Qodar dan mudah-mudahan kita semuanya mendapatkan bagian daripada Lailatul Qodar insyaallah.



Disini saya akan membacakan daripada hadist Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Sayyidina Khalid bin Walid. Sahabat Rasulullah yang senantiasa membela agama Islam dengan kemampuan dan strategi perang daripada Sayyidina Khalid bin Walid. 
Diriwayatkan didalam hadist tersebut diriwayatkan oleh Sayyidina Khalid bin Walid bahwasanya beliau mengatakan pernah ada salah satu orang arab dulu yang tinggal di pelosok-pelosok Makkah dan Madinah itu pernah datang kepada Nabi Muhammad saw disini tidak disebutkan siapa namanya tidak disebutkan kemudian orang arab itu mengatakan kepada Nabi kita Muhammad saw, jadi sahabat-sahabat itu amalanya selalu lurus, sahabat-sahabat Rasulullah saw itu amalanya tidak ada yang menyimpang. Karena kenapa..? karena setiap amalan-amalan yang meragukan dalam dirinya ditanyakan langsung kepada Nabi Muhammad saw, tidak dicerna dengan otak dan pikiran karena didalam otak dan pikiran itu timbul hawa nafsu. 
Makanya diperlukan didalam diri manusia itu harus ada mempunyai guru, yang mana meluruskan dan menyampaikan dirinya kehadirat Allah swt. Syukur–syukur jikalau mempunyai guru Syaikh Murabbi yang mana mendidik dari awal, “ente jangan gini, lakukan ini, jangan engkau lakukan hal itu” niscaya engkau akan sampai kehadirat Allah. Tapi kalau dalam guru keilmuan silahkan anda mau mencari ilmu daripada guru-guru perbanyak nggak apa-apa, tapi kalau Syaikh Murabbi harus 1 karena akan mendidik diri kita sehingga kita akan sampai kehadirat Allah swt.



Ini orang Arab datang kepada Rasulullah saw :
“Wahai Rasul saya ini datang kehadiratmu untuk mendapatkan bagian suatu kebahagiaan di dunia wal akhirah”. Tersenyum Baginda Nabi kita Muhammad saw, makanya Sahabat-Sahabat itu amalanya lurus.
Mungkin ada kita kadang-kadang ketidaktahuanya kita dengan ilmu, tidak belajar pingin cepet, pingin instan sehingga apa..? mengetahui agama Islam dengan akal pikiranya. Sehingga timbul hawa nafsu ini nggak boleh, itu salah. Itu menurut anda tapi menurut syriat bukan seperti itu, maka tanyakan dengan orang yang mengetahui ilmu sehingga ilmu anda bisa betul dan sempurna apa yang anda lakukan.
Contoh halnya shalat, contoh halnya puasa apa yang meragukan tanya, apa hukumnya seperti ini, bagaimana kalau puasanya seperti ini, bagaimana hukumnya memakai siwak, gimana kalau berkumur..? harus ada gurunya. Maka dikatakan orang yang tidak mempunyai guru yang bisa mendidiknya maka gurunya siapa..? gurunya adalah setan, naudzubillahimindzalik.



“Wahai Rasul saya datang kehadiratmu untuk menanyakan bagaimana nasib bagian saya untuk supaya saya bisa bahagia di dunia wal akhirah”. Nah ini resepnya, jikalau kita ingin bahagia dunia dan akherat ini resepnya dari siapa..? dari Nabi Muammad saw. Kalau sudah datangnya dari Rasulullah saw pasti akan apa..? pasti akan mudah, tidak ada yang namanya penghalang, karena siapa yang mengajarkan..? Rasulullah.
Dan Rasulullah siapa yang mengajarkan..? Allah swt.
Kemudian Nabi kita Muhammad saw mengatakan kepada orang arab ini :
“Wahai araby tanya apa yang engkau sukai, apapun yang engkau tanyakan tanyakan”.
Kemudian orang arab ini mengatakan : 
“Wahai Rasul saya pingin menjadi orang yang paling tinggi derajat saya dikalangan manusia”.
Kata Nabi kita Muhammad saw :
“Jikalau engkau pingin mulia derajatmu paling tinggi dikalangan manusia bertaqwalah engkau kehadirat Allah swt”.
Definisi daripada taqwa itu luas, dikatakan oleh Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad pengarang daripada kitab Ratib Al Haddad definisi daripada taqwa itu ialah suatu ibarat yang mana manusia itu mengakui segala peraturan dan ketaatan kepada Allah dan menjauhi daripada segala larangaNya yang juga dilarang oleh Allah swt. Melalui daripada shalat, melalui daripada puasa, melalui daripada zakat dll.
Dan bertaqwalah kita disegala tempat, didalam masjid bertaqwa, dikamar mandi bertaqwa jangan aneh-aneh dan berpikir aneh-aneh, jangan nyanyi-nyanyi di kamar mandi, jadi itu definisi daripada taqwa.
Kata Rasulullah saw :
“Jikalau engkau sudah bertaqwa engkau akan menjadi orang yang paling tinggi derajatnya dihadapan Allah swt”.



Kemudian orang arab ini bertanya lagi kepada Rasulullah saw :
“Wahai Rasul saya pingin menjadi orang yang paling kaya dikalangan teman-teman saya”.
Apa kata Rasulullah saw :
“Jadilah engkau menjadi orang yang qonaah, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling kaya”. 
Menjadi orang yang neriman kata orang Surabaya, “nerimo opo onoke”(nerima apa adanya) yang sudah diberikan oleh Allah swt, jangan banyak mengeluh, jangan menyanggah jangan juga banyak menuntut dengan apa yang diluar kemampuan kita. 



Kemudian tanya lagi ini orang arab kepada Rasulullah saw :
“Wahai Rasul aku pingin menjadi orang yang dikhususkan oleh Allah swt”.
Apa kata Rasulullah saw :
“Perbanyak dengan menyebut nama Allah swt maka engkau akan menjadi orang yang dikhususkan oleh Allah swt”.
Orang yang senantiasa berdzikir kehadirat Allah swt adalah manusi-manusia yang disebut oleh Allah swt. 
Maka untuk kita mau mendapat kekhususan yang diberikan oleh Allah perbanyak daripada menyebut nama Allah, apapun. Asmaul husna sebut, kaliamat ya Allah..ya Allah, kalimat Laailahailallaah, apapun yang berupa dzikir perbanyak.



Kemudian tanya lagi orang arab ini kepada Rasulullah saw :
“Wahai Rasul saya pingin sempurna imanku”.
Apa jawab Rasulullah saw :
“Jikalau engkau mau sempurna imanmu perbaiki akhlaqmu”.
Akhlaq ketika berbicara, akhlaq ketika duduk didalam majelis, ada akhlaq ketika berkomunikasi, memulai dengan apa..? dengan salam. 
Begitu indahnya akhlaq Rasulullah saw sampai dengan anak kecil Rasulullah saw mengucapkan salam bahkan menyalami. Lain halnya dengan orang-orang zaman sekarang diberi salam tatapi malah cemberut.
Makanya Islam bisa jaya karena dengan akhlaq yang dimiliki Rasulullah saw.



Mari dikesempatan yang sangat mulia ini dengan kita meresapi sudah malam 25 bulan Ramadhan kita lewati, mari kita merenungi daripada dosa-dosa dikesempatan yang mulia ini dengan kita mengeraskan suara kita dengan kita melantunkan kalimat ya Allah..ya Allah.. sesali daripada segala apa yang kita lakukan dosa-dosa kita. 



فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar